from: ibu mulyatun
UIN Walisongo semarang
Auditorium/ Aula
Formasi auditorium atau aula merupakan tawaran alternatif dalam menyusun
ruang kelas. Meskipun bentuk auditorium menyediakan lingkungan yang sangat
terbatas untuk belajar aktif, namun hal ini dapat dicoba untuk dilakukan guru
guna mengurangi kebosanan peserta didik yang terbiasa dalam penataan ruang
secara konvensional (tradisional). Jika sebuah kelas tempat duduk dapat dengan
mudah dipindah-pindah, maka guru dapat membuat bentuk pembelajaran ala
auditorium untuk dapat membuat hubungan lebih erat dan memudahkan peserta didik
melihat guru.
Formasi U
Formasi ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Para peserta didik dapat
melihat guru dan/atau melihat media visual dengan mudah dan mereka dapat saling
berhadapan langsung satu dengan yang lain. Susunan ini ideal untuk membagi
bahan pelajaran kepada peserta didik secara cepat karena guru dapat masuk ke
huruf U dan berjalan ke berbagai arah dengan seperangkat materi.
Selain model tersebut, formasi U berikut ini memungkinkan kelompok kecil
yang terdiri dari tiga peserta didik atau lebih dapat keluar masuk dari
tempatnya dengan mudah.
Kelas Tradisional
Format atau setting kelas ini banyak digunakan di lembaga pendidikan
manapun. Bila digunakan sepanjang masa tanpa variasi format lain akan
berpengaruh terhadap gape psikologis peserta didik seperti merasa minder, takut
dan tidak terbuka dengan teman, karena sesama peserta didik tidak pernah saling
berhadapan (face to face) dan hanya melihat punggung temannya sepanjang
tahun dalam belajar. Meskipun demikian tidak berarti format kelas seperti ini
tidak bisa digunakan untuk pembelajaran aktif, tentu hal ini tergantung
bagaimana guru menciptakan suasana belajar aktif dengan strategi yang tepat.
Lingkaran
Para peserta didik hanya duduk pada sebuah lingkaran tanpa meja atau kursi untuk melakukan interaksi berhadap-hadapan secara langsung. Sebuah lingkaran ideal untuk diskusi kelompok penuh.
Tempat Kerja (Workstation)
Susunan ini tepat untuk lingkungan tipe laboratorium, dimana setiap peserta
didik duduk pada tempat untuk mengerjakan tugas (seperti mengoperasikan
komputer, mesin, melakukan kerja laborat) tepat setelah didemonstrasikan.
Tempat berhadapan mendorong patner belajar untuk menempatkan dua peserta didik
pada tempat yang sama.