Ketika umar bin khatab (ra) mengutus kepada ibnu mas’ud (ra) ke Kufah beliau berkata kepadanya: “aku mengutus kamu untuk mengajar, kamu tidaak menggunakan cambuk dan tongkat,batasilah atas kitabnya Allah, sesungguhnya itu sudah menyukupi kamu dan mereka, dan jangan menerima hadiah, bukan berarti haram, namun aku takut ucapan-ucapan terhadap kamu”.
Ali bin Abi Thalib K. W berkata: “Ilmu tiu lebih bagus daripada harta, krena ilmu menjaga kamu dan kamu menjaga harta, hatra berkurang jika diinfakkan dan ilmu bertambah jika diinfakkan, penimbun harta mati walaupun mereka masih hidup dan para ulama hidup walaupun mereka telah mati”
Ali bin Abi Thalib berkata : “Orang-orang bodoh belum akan ditanya : mengapa kamu tidak belajar dan para ulama ditnya: mengapa kamu tidak mengajar”
Umar bin Abdul aziz berkata : “jika kamu mampu maka jadilah orang alim, jika tidak mampu maka jadilah orang belajar, jika tidak mampu cintailah mereka, jika tidak mampu maka jangan benci mereka”
Imam Syafi’I berkata : “barang siapa yang senang dibukakan cahayanya ilmu maka hendaknya dia berkholwat (mencari tempat yg sunyi ), maka sedikit, meninggalkan bergaul dengan orang-orang bodoh dan membenci ahli ilmu yang tidak menghendakkan dengan ilmunya kecuali harta.
Imam syafi’I berkata: “orang yang tidak cinta ilmu itu tidak ada kebaikannya dan seharusnya diantara kamu dan ia tidak ada rasa kasih sayang”.
Imam Syafi’I berkata : “Ilmu itu merdeka dan orang yang mencarinya itu hmba (budak), jika ia mau melayani ilmu maka ilmu akan menerimanya, jika ia sombong kepada ilmu maka ilmu yang semestynya sombong kepadanya.
Imam Syafi’I berkata: “seseorang yng mencari ilmu dengan kerajaan dan kemuliaan tidak akan beruntung, tetapi yang mencarinya dengan kerendahan, payah dan melayani ulm maka ia akan beruntung.”
Imam syafi’I berkata: “ aku tidak berdebat kepada seseorang sama sekali kecuali aku senang ia dibenarkan, ditepatkan dan dibantu dan ia mendapat perlindungan dari Allah .”
Imam Syafi’I berkata: “aku senang semua yang aku ajarkan kepada dia itu diajarkan kepada manusia aku mendapat padala dan merek tidak memuji aku.”
Diriwayatkan dari Cholil bin Ahmad berkata: jika aku keluar dari rumahku maka aku bertemu dengan salah satu dari tiga oarang:
1. Orang yang lebih tau ttg sesuatu maka hari itu mendapat faedah.
2. Orang yang sepadan dengan aku maka hati itu hari musyawarah.
3. Orang yang dibawah aku maka hari itu hari pahala.
Salah satu orang bijak berkata: sesuatu yang harus pertama kali diketahui oleh manusia adalah dirinya, didalam mengetahui diri adalah pengetahuan terhadap hal-hal yang banyak diantaranya:
1. Dengan mengetahui diri maka mengetahui lainnya, orang yang tidak tau dirinya maka ia tidak tau kepada lainnya.
2. Orang yang tau dirinya maka tau musuh yang tersembunyi didalamnya, sebagaimana diisyratkan dalam khadis: musuhmu yang paling berbahaya adalah nafsumu yang ada di antara ke-2 lambungmu.
3. Orang yang tau dirinya tidak mengetahui cela seseorang kecuali ia mengetahui pada dirinya, maka ia mendapat petunjuk kepada dirinya.
Sebagaimana Hukama’ (ahli hikmah) berkata: dunia akan gelap kecuali tempat ilmu, ilmu semuanya akan sia-sia kecuali yang ditempat amal, amal semuanya sia-sia kecuali yang ditempat ikhlas, ikhlas iilah amal yang diterima.”
Ilmu itu tujuannya ada 3, yaitu:
1. Ilmu untuk akhirat jika disertai niat yang bersih maka selamat dari neraka.
2. Ilmu untuk dunia jika diikuti kemauan yang benar maka selamat dari kemelratan.
3. Ilmu untuk lelahan maka didalamnya adalah kehinaan di dunia dan celaka diakhirat.
Sebagian ulama mengatakan; alangkah bagusnya iman yang dihiasi ilmu, alangkah bgusnya ilmu yng dihiasi amal, alangkah bagusnya amal yang dihiasi kelembutan dan tidak ditambahkannya sesuatu seperti kelembutan ditambahkan pada ilmu (bagusnya).
0 komentar