Welcome to our blog, hope always give you many benefit in your life** tugas kita adalah untuk berbagi dan belajar


RESENSI FILM
KEHORMATAN DI BALIK KERUDUNG



Disusun oleh :
                                           Nama:       Ranum Saputri
                                           Kelas:        XI IPA a
                                           Nama:       Siti Nur Khafidhoh
                                           Kelas:         IX IPA a


MADRASAH ALIYAH
YAYASAN PEJUANG ISLAM ABDURRAHMAN GANJUR
2012

A.    Identitas Film
  1. Judul                    :      Kehormatan di Balik Kerudung
  2. Release                 :     27 Oktober 2011
  3. Sutradara             :      Tya Subiyakto Satrio
  4. Penulis Naskah   :      Amalia Putri
  5. Penulis Novel      :      Ma’mun Affany
  6. Produser              :      Chand Parwez Servia
  7. Produksi              :      PT. Kharisma Starvision Plus
Pemain Utama :
  1. Donita  Sebagai Syahdu
  2. Andhika Pratama Sebagai Ifan
  3. Ussy Sulistiawaty Sebagai Sofia
      Pemain Lain :
  1. Erlin Salintan  Sebagai Ibu Syahdu
  2. HS Abdullah Ali Sebagai Kakek Syahdu
  3. Iwa Rasya  Sebagai Nazmi (Mantan Pacar Syahdu)
  4. Nadya Almira Sebagai Ratih (Adik Syahdu)
  5. Jordi Onsu Sebagai Andi

B.     Sinopsis
             Syahdu (Donita) adalah wanita yang berhati mulia namun keras hati. Syahdu tinggal bersama ibunya (Erlin Sarintan) serta adik perempuannya, Ratih (Nadya Almira). Suatu ketika Syahdu berniat mengunjungi kakeknya. Dalam perjalanan, Syahdu bertemu Ifand Abdussalam (Andhika Pratama). Ifand adalah pemuda soleh namun berpikiran terbuka, religius, dan cerdas/ Syahdu ternyata satu tujuan dengan Ifand. Bukan hanya itu, ternyata rumah Ifand dan rumah kakeknya Syahdu (HS Abdullah Ali) berjarak tak terlampau jauh. Di sini, Ifand dan Syahdu pun berkenalan lebih akrab, yang pada akhirnya menumbuhkan benih cinta di hati mereka.
             Sofia (Ussy Sulistiawaty), gadis sekampung dengan Ifand, yang jatuh hati pula pada Ifand, namun Ifand tak pernah menanggapi serius. Sementara kakek Syahdu yang tahu keakraban Syahdu dengan Ifand, merasa tak nyaman. Banyak gunjingan warga. Kakek Syahdu meminta Syahdu meninggalkan desa agar tidak menjadi fitnah.
             Yang membuat film ini semakin menarik adalah sekembalinya di rumah, Syahdu dihadapkan kenyataan pahit. Ibunya dirawat di rumah sakit, dan harus menjalani operasi. Biayanya sungguh besar. Syahdu dan Ratih bingung mencari biaya. Dalam situasi genting itu, mantan kekasih Syahdu, Nazmi (Iwa Rasya) yang masih berusaha mendapatkan kembali cinta Syahdu, menawarkan bantuan dana untuk membiayai operasi ibunya. Dengan satu syarat, Syahdu harus bersedia menikah dengannya. Demi cinta kasih kepada ibunda, Syahdu pun terpaksa menerima tawaran tersebut. Menikahlah Syahdu dengan pria itu. Semua dilakukannya agar ibunya selamat dari penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
             Mantan kekasihnya yang sah jadi suaminya, ternyata berbuat kasar. Syahdu diusir suaminya pada malam pernikahannya. Mengetahui Syahdu sudah menikah, Ifand kecewa sekali. Ifand kemudian menikah dengan Sofia, gadis yang diam-diam selalu mencintainya. Dan pada kenyataannya, Ifand merasa beruntung. Sofia menunjukkan ketulusan cintanya melalui pengabdiannya sebagai seorang istri.
             Syahdu memilih bercerai dan jadi seperti orang stress. Mudah sakit, sering melamun, menyendiri dan pendiam. Semangatnya hilang entah ke mana. Adiknya, Ratih iba pada Syahdu. Diam-diam Ratih berkirim surat pada Ifand. Menceritakan tentang keadaan Syahdu, kakaknya. Sofia memang istri yang solehah. Dengan segala keikhlasan hati, Sofia meminta suaminya untuk menjenguk Syahdu. Sofia meminta Ifand membawa Syahdu untuk perawatan, bahkan Sofia rela jika Ifand menikahi Syahdu apabila Ifand menghendakinya. Ifand akhirnya memutuskan menikahi Syahdu untuk menghindari pergunjingan. Ifand, Syahdu dan Sofia pun tinggal serumah. Di sinilah konflik sebenarnya terjadi. Syahdu yang awalnya bahagia bisa bersama Ifand merasa bersalah dengan Sofia yang selalu baik padanya. Perasaannya semakin galau ketika melihat kelebihan-kelebihna Sofia yang tidak dimilikinya.
1 tahun kemudian
             Sofia pergi ke rumah syahdu untuk mencari kebenaran tentang kedaan syahdu, alangkah terkejutnya Sofia saat mengethui syahdu telah melahirkan dan sakit kanker rahim, mengetahui hal tersebut Sofia pulang dan memberitahu Ifand lalu bersama-sama pergi ke rumah syahdu, namun Allah berkehendak lain sampai disana Syahdu meninggal dan atas ijin dari keluarga syahdu maka Ifan dan Sofia membawa anak syahdu untuk mereka besarkan.

C.    Resensi
             Diawal film mungkin terlihat biasa-biasa saja yakni dengan pengenalan tokoh-tokoh yang berperan dalam film “Kehormatan di Balik Kerudung” yng dimulai dengan Syahdu yang berparas cantik dan cerdas namun keras hati yang berpamitan dengan Ibu dan adiknya Ratih untuk mengunjungi kakek dan neneknya di Pekalongan.
             ditengah perjalanan Syahdu menuju Stasiun Kereta Api ia bertemu dengan Nazmi yakni mantan pacar syahdu yang masih mencintai Syahdu, dan saat Syahdu menunggu Kereta Api ia bertemu dengan Ifan Abussalam yang disitulah mereka saling jatuh cinta
             film ini semakin menarik ketika ternyata Ifan itu tinggal sedesa dengan kakek syahdu bahkan ifan menjadi seorang Kyai muda yang cerdas dan dikagumi setiap wanita didesa itu, pertemuan Syahdu dengan Ifan di desa tersebut membuat mereka semakin akrab dan menjadi feel in love namun keakraban mereka malah membuat resah penduduk setempat, selain agar keduanya tidak melakukan sesuatu yang dicegah juga karena ada Sofia yang telah lama memendam cinta dengan ifan.
             Yang membuat Film ini semakin dramatis adlah saat Syahdu dimarahi sang kakek yang akhirnya Syahdi kembali kerumahnya tanpa sepengetahuan Ifan, bahkan ketika ia sampai dirumahnya ternyata ibu syahdu sakit keras dan harus dioperasi, saat itulah ada Nazmi yang sanggup menolong namun dengan syarat Syahdu harus menikah dengannya, dan merekapun menikah.
             Mengetahi Syahdu telah menikah Ifan kecewa dan ia juga menikah degan Sofia, pada hakikatnya film ini menujukkan keberuntungn ifan yang memiliki istri solekhah seperti Sofia, dan berbeda dengan syahdu yang akhirnya bercerai dengan Nazmi dan setelah bercerai Syahdu seolah menjadi stres dan tidak ada gairah untuk hidup, melihat sang kakak seperti itu Ratih diam-diam Ratih berkirim surat pada Ifand. Menceritakan tentang keadaan Syahdu, kakaknya. Sofia memang istri yang solehah. Dengan segala keikhlasan hati, Sofia meminta suaminya untuk menjenguk Syahdu.
             Di Film ini terdapat pesan moral yakni ketulusan dan kebaikan seorang Sofia untuk dimadu dengan Syahdu,ia berusaha tidak cemburu, apalagi marah. Sofia, yang kemudian membaca surat Ratih, trenyuh mengetahui penderitaan bathin dan fisik Syahdu. Naaa di sinilah konflik sebenarnya terjadi. Syahdu yang awalnya bahagia menjadi semakin galau ketika melihat kelebihan-kelebihna Sofia yang tidak dimilikinya. Dan terjadilah konflik antara Syahdu dan Ifan yang membuat Syahdu pergi dari rumah Ifan.
                  Film ini berakhir dengan Sad Ending yakni  Syahdu meninggal sesudah melahirkan anak dari Ifan yang akhirnya anak tersebut dibawa oleh Ifan dan Sofia.

D.    Nilai Moral yang Terkandung Dalam Film
             Film “Kehormatan di Balik Kerudung” mengandung nilai moral yang sangat tinggi yakni terletak pada karakter Sofia yang dalam bentuk fisiknya ia berkerudung selain itu ia juga memnghiasi dirinya dengan Taqwa kepada Allah dan taat terhadap suami dan pada akhirnya ia mendapat kehormatan dan kebahagiaan yaitu ia memiliki suami yang baik yang dicintai dan mencintainya juga mendapat kepercayaan untuk mengasuh anak dari Syahdu yang sebelumnya tidak terfikirkan olehnya.

E.     Penutup
             “Never doubt the strength of your heart.Your heart is not frail. Your heart is strong, and in fact it is the source of all your strengths.” Jangan pernah ragukan kekuatan dari hatimu. Hatimu tidak rapuh. Hatimu sangat kuat, dan sesungguhnya hatimu adalah sumber dari segala kekuatanmu.            Mungkin pelajaran tentang kekuatan dan ketulusan hati yang dapat penulis ambil dari film “Kehotmatan di Balik Kerudung” semoga resensi ini bermanfaat dan dapat mengubah hidup pembaca menjadi lebih baik. Amin.


Read More
Diposting oleh Ranum on Kamis, 24 Januari 2013
0 komentar
categories: | edit post

BAB 4 IKATAN dan SENYAWA KIMIA 

1. IKATAN ION ( IKATAN ELEKTROVALEN / HETEROPOLAR ) 
► Ikatan atom unsur logam (atom elektropositif) dengan atom unsur non logam (atom elektronegatif). 
► Unsur logam melepas elektron dan memberikan elektronnya pada unsur non logam. 

2. IKATAN KOVALEN ( HOMOPOLAR ) 
► Ikatan atom unsur non logam dengan atom unsur non logam. 
► Pemakaian bersama elektron dari kedua unsur tersebut. 

3. IKATAN KOVALEN KOORDINATIF(DATIV) 
► Ikatan atom unsur non logam dengan atom unsur non logam. 
► Pemakaian bersama elektron dari salah satu unsur. 

4. IKATAN VAN DER WAALS a. Gaya dispersi (gaya London) 
► Terjadi gaya tarik menarik antara molekul-molekul non polar yg terkena aliran elektron (dipol sesaat) dengan molekul non polar disebelahnya yang terpengaruh (dipol terimbas) yang berdekatan. 
► Gaya tarik antar molekulnya relatif lemah. b. Gaya Tarik dipol 
► Gaya tarik antara molekul-molekul kutub positif dengan kutub negatif. 
► Gaya tarik antar molekulnya lebih kuat dari gaya tarik antara molekul dipol sesaat - dipol terimbas. 

5. IKATAN HIDROGEN 
► Terjadi antara atom H dari suatu molekul dengan atom F atau atom O atau atom N pada molekul lain. 
► Ada perbedaan suhu tinggi dan sangat polar di antara molekul-molekulnya. 

6. IKATAN LOGAM 

► Ikatan ion logam dengan ion logam dengan bantuan kumpulan elektron sebagai pengikat atom-atom positif logam. 
► Ikatannya membentuk kristal logam. BENTUK GEOMETRI MOLEKUL Berbagai kemungkinan bentuk molekul :

Read More
Diposting oleh Ranum on
0 komentar
categories: | edit post

PERAN KELUARGA DAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK DIDIK MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia yang Diampu Oleh Bapak Abdurrozaq S. Pdi Oleh Nama : Ranum Saputri NISN : 9955451844 Kelas : XI IPA YAYASAN PEJUANG ISLAM ABDURROHMAN GANJUR MADRASAH ALIYAH 2012 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat AllahbSWT, karena atas rahmat, taufik, hidayat serta inayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesai-kan pembuatan makalah ini. Penulis sadar bahwa pembuatan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak yang telah tulus ikhlas memberikan bantuan dan motivasi baik secara moral serta petunjuk-petunjuk yang sangat berarti bagi penulis. Oleh karena itu pada kesempatan yang sangat membahagiakan ini dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati, perkenankan penulis menghaturkan terima kasih kepada: 1. Bapak Abdurrozak S. Pd. I selaku pembimbing yang dengan sabar dan bijaksana memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian makalah ini. 2. Ayah yang setiap saat memberikan motivasi untuk penulis menjadi lebih baik. 3. Anak Compas Satya (seluruh siswa kelas XI IPA) atas segala informasi dan bantuan yang telah diberikan. 4. Semua pihak yang membantu penyusunan makalah ini. Akhir kata penulis hanya bisa berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Ngroto, 2012 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv ABSTRAK v BAB 1 PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 1 BAB II PEMBAHASAN 2 A. Pengertian Kreativitas 2 B. Peranan orang tua dalam mengembangkan kreativitas 3 C. Peranan sekolah dalam mengembangkan kreativitas 6 BAB III PENUTUP 8 A. Kesimpulan 8 B. Saran 8 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ABSTRAK Makalah dengan judul “Peran Keluarga dan Sekolah Dalam Mengem-bangkan Kreativitas Anak Didik”. Latar belakang makalah ini adalah Keluarga dan sekolah memiliki tugas fundamental dalam mempersiapkan anak dimasa depan, dasar-dasar perilaku dan sikap hidup yang ditanamkan keluarga dan sekolah kepada anak didik akan menjadi landasan bagi perkembangan kepribadiannya. Namun dalam kenyataan-nya anak memiliki kondisi yang beragam. Permasalahannya adalah apa pengertian dari kreativitas dan bagaimana peran keluarga dan sekolah dalam mengembang-kan kreativitas anak didik. Kreativitas adalah ungkapan keunikan-keunikan induvidu dalam interaksi dengan lingkungannya. Peranan orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak yaitu; menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak, membuat anak menikmati kebersamaannya dengan orang tua, melatih anak bekerjasama, mendorong kemandirian anak, memberi motivasi kepada anak, memberi kesempatan anak untuk berfikir, merenung, dan berkhayal, merangsang daya fikir anak, memberi kesempatan untuk mengambil keputusan, memberikan contoh kepada anak untuk membuat karya kreatif. Peranan sekolah dalam mengembangkan kreativitas anak didik, yaitu; fasilitator, motivator, pembimbing. Simpulan yang dapat ditarik adalah keluarga dan sekolah sangat berperan dalam perkembangan kreativitas anak didik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreativitas bukanlah bentuk benda yang kasat mata sehingga dapat dilihat dan diraba bentuk konkritnya, kreativitas adalah proses yang menyebabkan lahirnya kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru yang sebelumnya belum pernah diketahui pembuatnya. Banyak hal yang mempengaruhi perkembangan kreativitas anak didik, yang diantaranya adalah lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang merupakan suatu faktor penting yang sangat brperan dalam proses perkembangan kreativitas anak didik, karena dilingkungn tersebut anak didik melakukan proses pendidikan setiap harinya. Keluarga dan sekolah memiliki tugas fundamental dalam mempersiapkan anak dimasa depan, dasar-dasar perilaku dan sikap hidup yang ditanamkan keluarga dan sekolah kepada anak didik akan menjadi landasan bagi perkembangan kepribadiannya. Oleh sebab itu penting sekali diciptakan lingkungan keluarga yang baik dan lingkungan sekolah yang bermutu tinggi, karena anak dibekali kemampuan berfikir dan belajar serta selalu berkembang, namun dalam kenyataannya anak memiliki kondisi yang beragam. B. Rumusan Masalah Dari latar belakanng diatas penulis menemukan beberapa permasalahan, diantaranya sebgai berikut: 1. Apa pengertian dari kreativitas? 2. Bagaimana peran keluarga dalam mengembangkan kreativitas anak didik? 3. Bagaimana peran sekolh dalam mengembangkan kreativitas anak didik? BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kreativitas Dalam mengembangkan kreativitas anak, orang tua atau pendidik perlu mengetahui faktor kepribadian anak. Kreatifitas muncul dari keunikan-keunikan pribadi induvidu dalam interaksi dengan lingkungannya. Setiap anak mempunyai bakat kreatif dalam bidang dan kadar yg berbeda-beda, pendidik hendaknya menemukan, mengenali dan menghargai bakat kreatif anak serta memberi kesempatan untuk mengembangkannya secara optimal. Beberapa ciri pribadi kreatif adalah: 1. Menurut Csikzentmihalyi a. Pribadi kreatif memiliki kekutan energi fisik yang memungkinkn mereka bekerja berjam-jam dengan konsentrasi penuh b. Cenderung mandiri bahkan suka menantang tetapi dilain pihak bisa tetap tradisional c. Memiliki motivasi tinggi terhadap karyanya 2. Menurut utami munandar, anak kreatif biasanya: a. Selalu ingin tahu b. Memiliki minat yang kuat dan luas c. Mempunyai kegemaran dan menyukai aktivitas yang kreatif d. Berani mengambil resiko 3. Menurut Treffinger, anak kreatif biasanya: a. Lebih merencanakan secara matang terlebih dahulu terhadap suatu tindakan. b. Tingkat energi dan kepetualangan yang luar biasa c. Memiliki imajinasi yang tinggi Sebagaimana diketahui, kreativitas adalah ungkapan dari keunikan-keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Maka diharapkan ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif dapat timbul dari pribadi yang kreatif. Pendidik atau orang tua hendaknya dapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya dan tidak mengharapkan semua melakukan dan menghasilkan karya yang sama atau memiki minat yang sama. B. Peranan Keluarga Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Didik Keluarga memiliki tugas fundamental dalam mempersiapkan anak dimasa depan. Keluarga merupakan salah satu dari pergaulan sosial, sebagai bentuk kehidupan bersama umat manusia dalam wujudnya yang paling kecil dan sederhana. Karena pendidikan merupakan pergaulan atau interaksi antara manusia dewasa dan manusia belum dewasa dalam kebersamaannya. Dengan demikian keluarga merupakan lembaga sosial, lembaga pendidikan sekaligus lingkungan pendidikan yang sangat berperan dalam proses pengembangan kreativitas anak. Lingkungan keluarga yang baik sekurang-kurangnya harus mempunyai 3 ciri, yaitu: 1. Adanya orang tua yang memberikan suasana emosional yang baik bagi anak-anaknya, seperti perasaan senang, aman, disayangi dan dilindungi. 2. Mengetahui dasar-dasar kependidikan, terutama berkenaan dengan kewajiban dan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak serta tujuan dan isi pendidikan yang diberikan kepada anak. 3. Bekerja sama dengan pusat pendidikan tempat orang tua mengamanatkn pendidikan anaknya. Diantara tujuan terpenting dari pembentukan keluarga ialah untuk mewujudkan ketentraman dan ketenangan serta untuk memenuhi kebutuhan cinta dan kasih anak. Karena naluri menyayangi anak merupakan potensi yang diciptakan Allah bersamaan dengan penciptaan manusia dan binatang untuk menjaga fitrah anak agar tidak melakukanperbuatan yang menyimpang. Sebab dalam konsep islam orang tua adalah penanggunng jawab utama terpelihara-nya fitrah anak. Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak, maka suasana kehidupan rumah tangga (suami-istri) juga harus memperhatikankan kebutuhan anak dalam menciptakan suasana emosional yang baik. Dengan kata lain orang tua harus menjaga ketentraman dan keharmonisan keluarga. Mengingat pentingnya tugas dan tanggung jawab keluarga dalam pembentukan kepribadian anak yang kreatif, maka orang tua harus memenuhi kasih sayang serta menjaga dan mengembangkan potensi dasar kreativitas anak, orang tua juga harus memperhatikan secara penuh terhadap hal-hal yang dapat mendukung anak melakukan kegiatan kreatif. Pada hakikatnya anak dilahirkan dengan membawa potensi dasar, maka kewajiban orang tua ialah membimbing dan membina potensi tersebut pada arah yang dapat menguntungkan bagi perkembangan kecakapan dan motorik anak sehingga anak benar-benar menjadi pribadi kreatif dan mandiri Peran orang tua yang berkwalitas dalam mengembangkan kreativitas anak akan mendorong potensi anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang memenuhi kemampuan kecerdasan yang tinggi, emosional yang baik serta kuat mental spiritualnya. Menurut psikolog pendidikan Katharian Salfrank, tiga pilar pendidikan adalah cinta kasih, pelaksanaan hidup sehari-hari dan melalui aturan-aturan cinta kasih merupakan dasar pendidikan dan terwujud dalam kehidupan sehari-hari melalui aturan-aturan, ketiga pilar tersebut terlaksana didalam lingkungan keluarga . kenyataannya menunjukkan bahwa pada masa pertumbuhan dan perkembangan kreativitas anak ada didalam keluarga dan disini orang tualah yang paling bertanggung jawab. Apabila kita memahami betapa besar pengaruh lingkungan keluarga bagi kehidupan anak, maka orang tua memiliki kewajiban penuh dalam mempersiapkan anak dan melindunginya dari kehinaan serta mengarahkan anak agar tumbuh didalam jiwanya ruh agama dan kemuliaan. Dalam hal mengembangkan kreativitas anak, peranan orang tua diantaranya adalah: 1. Menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak. 2. Membuat anak menikmati kebersamaannya dengan orang tua. 3. Melatih anak untuk dapat menjalin hubungan kerjasama. 4. Mendorong kemandiriaan anak dalam bekerja. 5. Memberi motivasi kepada anak seperti dengan memberi pujian terhadap karyanya. 6. Memberi kesempatan anak untuk berfikir, merenung, dan berkhayal. 7. Merangsang daya fikir anak dengan cara mengajak anak berdiskusi tentang suatu hal yang mampu difikirkan oleh anak. 8. Memberikan kesempatan untuk anak untuk dapat menentukan dan mengambil keputusan. 9. Memberikan contoh dalam membuat karya kreatif. Anak pintar pada prinsipnya berbeda dengan anak kreatif, anak pintar dipengaruhi oleh kecerdikannya sedangkan anak kreatif dipengaruhi oleh emosi namun tidak menutup kemungkinan bahwa anak pintar juga kreatif walaupun dalam kenyataannya kreativitas anak pintar lebih dipengaruhi oleh kecerdikannya. Pribadi yang memiliki kemampuan kecerdasan tinggi dapat diperoleh melalui jalur pendidikan dan pelatihan intelektual yang memadahi. Memori yang jelas menyangkut perubahan-perubahan fisik dalam otak, petualangan-petualangan yang berulang meningkatkan daya ingat anak tertentu dengan mendorong perluasan axson secara bersamaan. Adapun sikap orang tua yang tidak mendukung pengembangan kreativitas adalah: 1. Selalu memberikan penekanan melalui sikap-sikap: tidak boleh begini, tidak boleh begitu yang berlebihan. 2. Selalu mencela karya anak. 3. Anak sering diolok-olok. 4. Memarahi anak jika melakukan kesalahan yang sepele. 5. Anak tidak diberi kebebasan dalam menentukan pilihan. 6. Kurang menfasilitasi anak dalam pendidikannya. C. Peran Sekolah Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Didik Sebagaimana disadari anak merupakan sosok individu yang sedang menjalani proses perkembangan yang pesat untuk kehidupan selanjutnya. Anak selalu aktif, antusias, dan bersifat Imajinatif, serta pada masa inilah masa dimana anak berpotensi dalam pembelajaran. Bagi lembaga pendidikan guru adalah kunci keberhasilan anak didik/ siswa sebab guru adalah pengganti orang tua dirumah, guru akan menjadi bagian dari figur yang akan ditiru dan diikuti anak. Sekolah adalah lembaga dan lingkungan pendidikan kedua setelah keluarga, sekolah muncul sebagai pendidikan modern yang bersifat formal, yang berfungsi membantu pendidikan di keluarga. sasaran utama dalam aktivitas persekolahan diantaranya adalahuntuk mempersatukan pendidikan dan kreativitas peserta didik. Sayangnya, sekolah-sekolah sering menjadi kendala bagi perkembangan kreativitas anak didik. Sikap yang seperti berikut ini khususnya merusak: 1. Selalu mencari kesalahan. 2. Peraturan dan persyaratan yang membatasi dan melarang tanpa memberi contoh yang baik. 3. Perilaku menerima dengan pasif tanpa bertanya. 4. Takut membuat kesalahan secara berlebihan. 5. Tidak menyempatkan diri untuk merenung. Dengan berfikir kreatif yakni dengan mencri kesempatan untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik seseorang bisa melewati kendala-kenadala tersebut. Disini guru sebagai elemen pendidikan di sekolah berperan sebagai: 1. Fasilitator, yang membantu siswa untuk secara aktif membimbing diri mereka sendiri dalam berkreasi. 2. Motivator, sehigga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. 3. Pembimbing, sehingga guru harus berusaha menghidupkan suasana agar terjadi proses interaksi yang aktif antara siswa dengan guru. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas makalah ini dapat penulis simpulkan, yaitu: 1. Kreativitas adalah ungkapan keunikan-keunikan induvidu dalam interaksi dengan lingkungannya. 2. Peranan orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak yaitu: a. Menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak. b. Membuat anak menikmati kebersamaannya dengan orang tua. c. Melatih anak bekerjasama. d. Mendorong kemandirian anak e. Memberi motivasi kepada anak. f. Memberi kesempatan anak untuk berfikir, merenung, dan berkhayal. g. Merangsang daya fikir anak. h. Memberi kesempatan untuk mengambil keputusan. i. Memberikan contoh kepada anak untuk membuat karya kreatif. 3. Peranan sekolah dalam mengembangkan kreativitas anak didik, yaitu: a. Fasilitator b. Motivator c. Pembimbing B. Saran Dalam mengembangkan kreativitas anak hendaknya orang tua dan guru selaku pembimbing dan pembina, mengarahkan anak pada arah yang menguntungkan bagi perkembangan kecakapan anak, sehingga anak benar-benar menjadi pribadi yang kreatif dan mandiri. Demikianlah makalah yang dapat penulis sampaikan, penulis menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. DAFTAR PUSTAKA B. Johnson, Eline. 2007. Contextual Teaching and Learning (Terjemahan). Bandung: Mizan. George Boeree, C. 2009. Metode Pembelajaran dan Pengajaran. Yogjakarta: Ar-ruzzmedia. Ismail, Andang. 2005. Education Games. Yogjakarta: Pilar Media Nur Abdul Hafizh, Muhammad. 1998. Mendidik Anak Bersama Rasulullah. Kuwait: Al-Bayan. Nur Wahyuni, Esa. 2010. Teori Balajar dan Pembelajaran. Yogjakarta: Ar-Ruzzmedia. Sudharto, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: FIP IKIP PGRI Semarang.

Read More
Diposting oleh Ranum on

PERAN KELUARGA DAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK DIDIK MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia yang Diampu Oleh Bapak Abdurrozaq S. Pdi Oleh Nama : Ranum Saputri NISN : 9955451844 Kelas : XI IPA YAYASAN PEJUANG ISLAM ABDURROHMAN GANJUR MADRASAH ALIYAH 2012 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat AllahbSWT, karena atas rahmat, taufik, hidayat serta inayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesai-kan pembuatan makalah ini. Penulis sadar bahwa pembuatan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak yang telah tulus ikhlas memberikan bantuan dan motivasi baik secara moral serta petunjuk-petunjuk yang sangat berarti bagi penulis. Oleh karena itu pada kesempatan yang sangat membahagiakan ini dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati, perkenankan penulis menghaturkan terima kasih kepada: 1. Bapak Abdurrozak S. Pd. I selaku pembimbing yang dengan sabar dan bijaksana memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian makalah ini. 2. Ayah yang setiap saat memberikan motivasi untuk penulis menjadi lebih baik. 3. Anak Compas Satya (seluruh siswa kelas XI IPA) atas segala informasi dan bantuan yang telah diberikan. 4. Semua pihak yang membantu penyusunan makalah ini. Akhir kata penulis hanya bisa berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Ngroto, 2012 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv ABSTRAK v BAB 1 PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 1 BAB II PEMBAHASAN 2 A. Pengertian Kreativitas 2 B. Peranan orang tua dalam mengembangkan kreativitas 3 C. Peranan sekolah dalam mengembangkan kreativitas 6 BAB III PENUTUP 8 A. Kesimpulan 8 B. Saran 8 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ABSTRAK Makalah dengan judul “Peran Keluarga dan Sekolah Dalam Mengem-bangkan Kreativitas Anak Didik”. Latar belakang makalah ini adalah Keluarga dan sekolah memiliki tugas fundamental dalam mempersiapkan anak dimasa depan, dasar-dasar perilaku dan sikap hidup yang ditanamkan keluarga dan sekolah kepada anak didik akan menjadi landasan bagi perkembangan kepribadiannya. Namun dalam kenyataan-nya anak memiliki kondisi yang beragam. Permasalahannya adalah apa pengertian dari kreativitas dan bagaimana peran keluarga dan sekolah dalam mengembang-kan kreativitas anak didik. Kreativitas adalah ungkapan keunikan-keunikan induvidu dalam interaksi dengan lingkungannya. Peranan orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak yaitu; menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak, membuat anak menikmati kebersamaannya dengan orang tua, melatih anak bekerjasama, mendorong kemandirian anak, memberi motivasi kepada anak, memberi kesempatan anak untuk berfikir, merenung, dan berkhayal, merangsang daya fikir anak, memberi kesempatan untuk mengambil keputusan, memberikan contoh kepada anak untuk membuat karya kreatif. Peranan sekolah dalam mengembangkan kreativitas anak didik, yaitu; fasilitator, motivator, pembimbing. Simpulan yang dapat ditarik adalah keluarga dan sekolah sangat berperan dalam perkembangan kreativitas anak didik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreativitas bukanlah bentuk benda yang kasat mata sehingga dapat dilihat dan diraba bentuk konkritnya, kreativitas adalah proses yang menyebabkan lahirnya kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru yang sebelumnya belum pernah diketahui pembuatnya. Banyak hal yang mempengaruhi perkembangan kreativitas anak didik, yang diantaranya adalah lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang merupakan suatu faktor penting yang sangat brperan dalam proses perkembangan kreativitas anak didik, karena dilingkungn tersebut anak didik melakukan proses pendidikan setiap harinya. Keluarga dan sekolah memiliki tugas fundamental dalam mempersiapkan anak dimasa depan, dasar-dasar perilaku dan sikap hidup yang ditanamkan keluarga dan sekolah kepada anak didik akan menjadi landasan bagi perkembangan kepribadiannya. Oleh sebab itu penting sekali diciptakan lingkungan keluarga yang baik dan lingkungan sekolah yang bermutu tinggi, karena anak dibekali kemampuan berfikir dan belajar serta selalu berkembang, namun dalam kenyataannya anak memiliki kondisi yang beragam. B. Rumusan Masalah Dari latar belakanng diatas penulis menemukan beberapa permasalahan, diantaranya sebgai berikut: 1. Apa pengertian dari kreativitas? 2. Bagaimana peran keluarga dalam mengembangkan kreativitas anak didik? 3. Bagaimana peran sekolh dalam mengembangkan kreativitas anak didik? BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kreativitas Dalam mengembangkan kreativitas anak, orang tua atau pendidik perlu mengetahui faktor kepribadian anak. Kreatifitas muncul dari keunikan-keunikan pribadi induvidu dalam interaksi dengan lingkungannya. Setiap anak mempunyai bakat kreatif dalam bidang dan kadar yg berbeda-beda, pendidik hendaknya menemukan, mengenali dan menghargai bakat kreatif anak serta memberi kesempatan untuk mengembangkannya secara optimal. Beberapa ciri pribadi kreatif adalah: 1. Menurut Csikzentmihalyi a. Pribadi kreatif memiliki kekutan energi fisik yang memungkinkn mereka bekerja berjam-jam dengan konsentrasi penuh b. Cenderung mandiri bahkan suka menantang tetapi dilain pihak bisa tetap tradisional c. Memiliki motivasi tinggi terhadap karyanya 2. Menurut utami munandar, anak kreatif biasanya: a. Selalu ingin tahu b. Memiliki minat yang kuat dan luas c. Mempunyai kegemaran dan menyukai aktivitas yang kreatif d. Berani mengambil resiko 3. Menurut Treffinger, anak kreatif biasanya: a. Lebih merencanakan secara matang terlebih dahulu terhadap suatu tindakan. b. Tingkat energi dan kepetualangan yang luar biasa c. Memiliki imajinasi yang tinggi Sebagaimana diketahui, kreativitas adalah ungkapan dari keunikan-keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Maka diharapkan ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif dapat timbul dari pribadi yang kreatif. Pendidik atau orang tua hendaknya dapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya dan tidak mengharapkan semua melakukan dan menghasilkan karya yang sama atau memiki minat yang sama. B. Peranan Keluarga Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Didik Keluarga memiliki tugas fundamental dalam mempersiapkan anak dimasa depan. Keluarga merupakan salah satu dari pergaulan sosial, sebagai bentuk kehidupan bersama umat manusia dalam wujudnya yang paling kecil dan sederhana. Karena pendidikan merupakan pergaulan atau interaksi antara manusia dewasa dan manusia belum dewasa dalam kebersamaannya. Dengan demikian keluarga merupakan lembaga sosial, lembaga pendidikan sekaligus lingkungan pendidikan yang sangat berperan dalam proses pengembangan kreativitas anak. Lingkungan keluarga yang baik sekurang-kurangnya harus mempunyai 3 ciri, yaitu: 1. Adanya orang tua yang memberikan suasana emosional yang baik bagi anak-anaknya, seperti perasaan senang, aman, disayangi dan dilindungi. 2. Mengetahui dasar-dasar kependidikan, terutama berkenaan dengan kewajiban dan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak serta tujuan dan isi pendidikan yang diberikan kepada anak. 3. Bekerja sama dengan pusat pendidikan tempat orang tua mengamanatkn pendidikan anaknya. Diantara tujuan terpenting dari pembentukan keluarga ialah untuk mewujudkan ketentraman dan ketenangan serta untuk memenuhi kebutuhan cinta dan kasih anak. Karena naluri menyayangi anak merupakan potensi yang diciptakan Allah bersamaan dengan penciptaan manusia dan binatang untuk menjaga fitrah anak agar tidak melakukanperbuatan yang menyimpang. Sebab dalam konsep islam orang tua adalah penanggunng jawab utama terpelihara-nya fitrah anak. Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak, maka suasana kehidupan rumah tangga (suami-istri) juga harus memperhatikankan kebutuhan anak dalam menciptakan suasana emosional yang baik. Dengan kata lain orang tua harus menjaga ketentraman dan keharmonisan keluarga. Mengingat pentingnya tugas dan tanggung jawab keluarga dalam pembentukan kepribadian anak yang kreatif, maka orang tua harus memenuhi kasih sayang serta menjaga dan mengembangkan potensi dasar kreativitas anak, orang tua juga harus memperhatikan secara penuh terhadap hal-hal yang dapat mendukung anak melakukan kegiatan kreatif. Pada hakikatnya anak dilahirkan dengan membawa potensi dasar, maka kewajiban orang tua ialah membimbing dan membina potensi tersebut pada arah yang dapat menguntungkan bagi perkembangan kecakapan dan motorik anak sehingga anak benar-benar menjadi pribadi kreatif dan mandiri Peran orang tua yang berkwalitas dalam mengembangkan kreativitas anak akan mendorong potensi anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang memenuhi kemampuan kecerdasan yang tinggi, emosional yang baik serta kuat mental spiritualnya. Menurut psikolog pendidikan Katharian Salfrank, tiga pilar pendidikan adalah cinta kasih, pelaksanaan hidup sehari-hari dan melalui aturan-aturan cinta kasih merupakan dasar pendidikan dan terwujud dalam kehidupan sehari-hari melalui aturan-aturan, ketiga pilar tersebut terlaksana didalam lingkungan keluarga . kenyataannya menunjukkan bahwa pada masa pertumbuhan dan perkembangan kreativitas anak ada didalam keluarga dan disini orang tualah yang paling bertanggung jawab. Apabila kita memahami betapa besar pengaruh lingkungan keluarga bagi kehidupan anak, maka orang tua memiliki kewajiban penuh dalam mempersiapkan anak dan melindunginya dari kehinaan serta mengarahkan anak agar tumbuh didalam jiwanya ruh agama dan kemuliaan. Dalam hal mengembangkan kreativitas anak, peranan orang tua diantaranya adalah: 1. Menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak. 2. Membuat anak menikmati kebersamaannya dengan orang tua. 3. Melatih anak untuk dapat menjalin hubungan kerjasama. 4. Mendorong kemandiriaan anak dalam bekerja. 5. Memberi motivasi kepada anak seperti dengan memberi pujian terhadap karyanya. 6. Memberi kesempatan anak untuk berfikir, merenung, dan berkhayal. 7. Merangsang daya fikir anak dengan cara mengajak anak berdiskusi tentang suatu hal yang mampu difikirkan oleh anak. 8. Memberikan kesempatan untuk anak untuk dapat menentukan dan mengambil keputusan. 9. Memberikan contoh dalam membuat karya kreatif. Anak pintar pada prinsipnya berbeda dengan anak kreatif, anak pintar dipengaruhi oleh kecerdikannya sedangkan anak kreatif dipengaruhi oleh emosi namun tidak menutup kemungkinan bahwa anak pintar juga kreatif walaupun dalam kenyataannya kreativitas anak pintar lebih dipengaruhi oleh kecerdikannya. Pribadi yang memiliki kemampuan kecerdasan tinggi dapat diperoleh melalui jalur pendidikan dan pelatihan intelektual yang memadahi. Memori yang jelas menyangkut perubahan-perubahan fisik dalam otak, petualangan-petualangan yang berulang meningkatkan daya ingat anak tertentu dengan mendorong perluasan axson secara bersamaan. Adapun sikap orang tua yang tidak mendukung pengembangan kreativitas adalah: 1. Selalu memberikan penekanan melalui sikap-sikap: tidak boleh begini, tidak boleh begitu yang berlebihan. 2. Selalu mencela karya anak. 3. Anak sering diolok-olok. 4. Memarahi anak jika melakukan kesalahan yang sepele. 5. Anak tidak diberi kebebasan dalam menentukan pilihan. 6. Kurang menfasilitasi anak dalam pendidikannya. C. Peran Sekolah Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Didik Sebagaimana disadari anak merupakan sosok individu yang sedang menjalani proses perkembangan yang pesat untuk kehidupan selanjutnya. Anak selalu aktif, antusias, dan bersifat Imajinatif, serta pada masa inilah masa dimana anak berpotensi dalam pembelajaran. Bagi lembaga pendidikan guru adalah kunci keberhasilan anak didik/ siswa sebab guru adalah pengganti orang tua dirumah, guru akan menjadi bagian dari figur yang akan ditiru dan diikuti anak. Sekolah adalah lembaga dan lingkungan pendidikan kedua setelah keluarga, sekolah muncul sebagai pendidikan modern yang bersifat formal, yang berfungsi membantu pendidikan di keluarga. sasaran utama dalam aktivitas persekolahan diantaranya adalahuntuk mempersatukan pendidikan dan kreativitas peserta didik. Sayangnya, sekolah-sekolah sering menjadi kendala bagi perkembangan kreativitas anak didik. Sikap yang seperti berikut ini khususnya merusak: 1. Selalu mencari kesalahan. 2. Peraturan dan persyaratan yang membatasi dan melarang tanpa memberi contoh yang baik. 3. Perilaku menerima dengan pasif tanpa bertanya. 4. Takut membuat kesalahan secara berlebihan. 5. Tidak menyempatkan diri untuk merenung. Dengan berfikir kreatif yakni dengan mencri kesempatan untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik seseorang bisa melewati kendala-kenadala tersebut. Disini guru sebagai elemen pendidikan di sekolah berperan sebagai: 1. Fasilitator, yang membantu siswa untuk secara aktif membimbing diri mereka sendiri dalam berkreasi. 2. Motivator, sehigga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. 3. Pembimbing, sehingga guru harus berusaha menghidupkan suasana agar terjadi proses interaksi yang aktif antara siswa dengan guru. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas makalah ini dapat penulis simpulkan, yaitu: 1. Kreativitas adalah ungkapan keunikan-keunikan induvidu dalam interaksi dengan lingkungannya. 2. Peranan orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak yaitu: a. Menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak. b. Membuat anak menikmati kebersamaannya dengan orang tua. c. Melatih anak bekerjasama. d. Mendorong kemandirian anak e. Memberi motivasi kepada anak. f. Memberi kesempatan anak untuk berfikir, merenung, dan berkhayal. g. Merangsang daya fikir anak. h. Memberi kesempatan untuk mengambil keputusan. i. Memberikan contoh kepada anak untuk membuat karya kreatif. 3. Peranan sekolah dalam mengembangkan kreativitas anak didik, yaitu: a. Fasilitator b. Motivator c. Pembimbing B. Saran Dalam mengembangkan kreativitas anak hendaknya orang tua dan guru selaku pembimbing dan pembina, mengarahkan anak pada arah yang menguntungkan bagi perkembangan kecakapan anak, sehingga anak benar-benar menjadi pribadi yang kreatif dan mandiri. Demikianlah makalah yang dapat penulis sampaikan, penulis menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. DAFTAR PUSTAKA B. Johnson, Eline. 2007. Contextual Teaching and Learning (Terjemahan). Bandung: Mizan. George Boeree, C. 2009. Metode Pembelajaran dan Pengajaran. Yogjakarta: Ar-ruzzmedia. Ismail, Andang. 2005. Education Games. Yogjakarta: Pilar Media Nur Abdul Hafizh, Muhammad. 1998. Mendidik Anak Bersama Rasulullah. Kuwait: Al-Bayan. Nur Wahyuni, Esa. 2010. Teori Balajar dan Pembelajaran. Yogjakarta: Ar-Ruzzmedia. Sudharto, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: FIP IKIP PGRI Semarang.

Read More
Diposting oleh Ranum on

PERLUNYA PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA

 MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Praktik Bahasa Indonesia yang
Diampu Oleh Bapak Abdurrozaq S. Pd. I
 Disusun Oleh Nama : Khulaifatul Munawaroh Kelas : XII IPA

 YAYASAN PEJUANG ISLAM ABDURROHMAN GANJUR MADRASAH ALIYAH 2012 KATA PENGANTAR

 Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga karya tulis ini bisa penulis selesaikan dengan judul “Perlunya pendidikan seks bagi remaja” Sebelum penulis membahas lebih lanjut, penulis ingin mempersembahkan dan berterima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat sehingga karya tulis ini terselesaikan.
2. Orang tua yang mendidik hingga sebesar ini.
3. Bapak Abdurrozak S. Pd. I sebagai pembimbing utama dalam menyusun karya tulis ini.
4. Bapak atau ibu guru yang ikut membantu dan juga memberi saran gun tercapainya karya tulis.
5. Teman-teman yang sehari-harinya menemani dan memberi semangat penulis agar dapat menyelesaikan karya tulis ini. meskipun tersusun sederhana. Namun, penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan karya tulis ini dengan harapan bisa bermanfaat bagi semua. Sebenarnya penulis masih merasa berkekurangan, karena sangat kecilnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

 PENGESAHAN MOTTO

 Memahami bukan persoalan beberapa lama, Tetapi beberapa dalam kita memahami Penyelesaian suatu masalah akan diperoleh Bila menggunakan akal pikiran bukan kesulitan yang membuat kita takut melangkah, tapi ketakutan itulah yang mempersulit ambillah tanggung jawab dan belajarlah dari kesalahan. Kesalahan adalah guru terbaik, mengetahui apa yang tidak bisa kita lakukan akan menjadi modal utama untuk menentukan langkah

 ABSTRAK

 Masa remaja adalah masa peralihan dimana seorang berpindah dari kanak-kanak menjadi dewasa, dalam masa ini berbagai perubahan jasmaniah, rohaniah dan sosial terjadi dengan jelas. Perubahan itu biasanya disertai dengan bermacam-macam problema yang timbul karena tidak dipersiapkannya jiwa remaja untuk menghadapi perubahan tersebut ditambah lagi dengan tidak dimengertinya orang tua, guru dan masyarakat tentang ciri pertumbuhan remaja itu sendiri dan oleh sebab itu timbul berbagai problema remaja dan apabila problema itu tidak diselesaikan maka akan timbul kenakalan remaja. Oleh sebab itu sangat dibutuhkan pendidikan seks bagi remaja dan agar pendidikan seks tersebut berjalan baik disini peran orang tua sangat penting agar anak tidak terjerumus ke jalan yang salah atau kekenakalan remaja. Kata Kunci: Eksploitasi seks : permainan seksnya ( misal kekerasan dalam seks). Eksplorasi seks : berbagai gaya baru dalam seks yang berlebihan. Fasilitatos diskusi : tempat bertanya dan menjawab pertanyaan anak. Kontak seksual : sesuatu hal yang berhubungan dengan dunia seks Prostitusi : tempat dilakukannya seks (seperti tempat palacuran).

 DAFTAR ISI
COVER
 i KATA PENGANTAR
 ii HALAMAN PENGESAHAN
iii MOTTO
iv ABSTRAK
v DAFTAR ISI
 vi BAB 1 PENDAHULUAN
    1 A. Latar Belakang 1
       B. Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
 2 A. Pengertian Pendidikan Seks
 2 B. Tujuan Pendidikan Seks Diperkenalkan Sejak Dini
 2 C. Akibat Diperkenalkan Pendidikan Seks Sejak Dini 3
BAB III PENUTUP 6
A. Kesimpulan 6
B. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN HASIL WAWANCARA FROM PENGAJUAN COVER BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang Meski dalam menjelaskan pendidikan seks bagi anak dan remaja dalam budaya belum biasa dilakukan, tidak ada salahnya mulai diperkenalkan sejak dini pada anak. Dalam hal ini peran orang tua sangatlah penting guna memonitor sekaligus sebagai tempat bertanya anak tentang seksualitas. Sudah seharusnya orang tua lebih terbuka dalam membicarakan seks pada anak. Jika tidak, anak bisa mendengar informasi dari pihak luar yang mungkin akan menjerumuskan anak kehal yang negatif. Mengenalkan pendidikan seks sejak kecil akan mempengaruhi perkembangan kepribadian masa depan anak. Pendidikan seks disini bukan mengajari anak untuk melakukan seks melainkan pendidikan yang berkaitan dengan cara berperilaku, berinteraksi dengan orang lain dan budaya yang ada.
 B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan seks?
2. Mengapa pendidikan seks perlu diperkenalkan sejak dini kepada para remaja?
 3. Apa akibatnya jika remaja diperkenalkan dengan pendidikan seks sejak dini?

 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Seks Pendidikan seks adalah proses membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi, dan tujuan seks, sehingga dapat menyalurkan secara baik, benar dan jelas. Menurut dr. paat seorang konsultan, dalam karangannya mengenai pendidikan seks. Pada usia 2,5 tahun, anak seharusnya sudah diberikan penjelasan mengenai pendidikan seks. Pendidikan seks disini bukan mengajari anak bagaimana cara melakukan seks, melainkan pendidikan seks itu berkaitan dengan cara berperilaku, cara berkomunikasi, cara berpakaian, cara tersenyum, cara berbudaya dan cara berinteraksi dengan orang lain. Dalam mengenalkan pendidikan seksualitas hendaknya disesuaikan dengan tahap perkembangan usia anak, kemampuan berfikir anak dan perkembangan emosinya. Dalam hal ini disadari bahwa peran orang tua adalah sangat penting untuk memberi dukungan dan bimbingan bagi anak. B. Tujuan pendidikan seks diperkenalkan sejak dini pada anak dan remaja Tujuan pendidikan seks sesuai usia perkembangan berbeda-beda. Seperti pada usia balita, tujuannya adalah memperkenalkan organ seks yang dimiliki, seperti menjalankan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginya. Untuk usia sekolah mulai 6-10 tahun bertujuan memahami perbedaan jenis kelamin (laki-lakidan perempuan) menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan alat genital dengan benar agar terhindar dari kuman dan penyakit. Sedangkan usia menjelang remaja, pendidikan seks bertujuan menerangkan masa pubertas dan karakteristiknya, serta menerima perubahan dari bentuk tubuh . Berbeda halnya dengan pendidikan remaja yang diberikan pada anak usia remaja, pendidikan seks berguna untuk memberi penjelasan seks yang merugikan remaja (seperti seks bebas). Menanamkan moral dan prinsip “Say no” untuk seks pra-nikah serta membangun penerimaan terhadap diri sendiri. Disini orng tua harus betul-betul memonitor sekaligus sebagai fasilitator diskusi dengan anak soal seksualitas. Sudah saatnyalah orang tua lebih terbuka, tidak lagi risih atau sungkan membicarakan seks pada anak yang menginjak usia remaja. Jika tidak , anak bisa mendengar informasi dari pihak luar yang mungkin akan menjerumuskan.
              Manfaat pendidikan seks antara lain:
1. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses pematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksualitas pada remaja.
2. Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual.
3. Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang berlebihan.
4. Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya.

 C. Akibat diperkenalkannya pendidikan seks sejak dini
1. Dampak positif bila diperkenalkannya pendidikan seks sejak dini.
a Agar dapat mencegah penyimpangan dan kelainan seksual.
b Dapat memelihara tegaknya nilai-nilai moral.
c Agar terhiindar dari bahaya seks bebas.
 2. Dampak negatif bila diperkenalkannya pendidikan seks sejak dini. Sesungguhnya orang tua tidak perlu ragu lagi akan pentingnya pendidikan seks sejak dini, kini kemajuan dibidang teknologi informasi telah mengubah struktur pandangan hidup masyarakat. Dampak negatifnya dari kemajuan adalah pergeseran nilai dan moral yang terjdi dalam masyarakat. Dan dampak negatif lainnya bila tidak diperkenalkan pendidikan seks dikalangan remaja mereka akan mencari informasi yang berhubungan dengan seks melalui berbagai sumber seperti buku, majalah, film, internet dan pacaran yang berlebihan akan membahayakan. Contoh: Anak berusia 7 tahun hamil diluar nikah, pada mulanya ia pacaran dengan teman lelaki satu kelasnya, karena pacaran yang berlebihan dan melebihi batas orang berpacaran anak itu hamil diluar nikah. Kasus itu terjadi karena orang tua salah membesarkan anak sejak masa kecil dan ketidaktahuan tentang pendidikan seks yang benar, sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa pendidikan seks akan mempengaruhi anak lebih cepat melakukan kontak seksual. Padahal untuk remaja, pendidikan seks bertujuan agar para remaja lebih mampu mengontrol diri dari hasrat seksual dan godaan orang lain, menjelaskan masalah seks yang penting, seseorang perlu pengetahuan yang cukup karena berbagai istilah tentang seks sangat banyak. Kadang-kadang penggunaan suatu istilah menimbulkan pengertian yang tidak tepat .

 TIPS PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA
1. Jawaban mengenai pertanyaan seputar seks sebaiknya diberikan oleh orang tua.
2. Berikan informasi yang benar yang ingin diketahui anak
3. Jadilah orang tua yng berfungsi sebagai sumber untuk bertanya
 4. Jawablah pertanyaan sesegera mungkin begitu diajukan
5. Jawablah pertnyaan secara jujur
 6. Jika tidak dapat menjelaskan atau tidak tahu jawabanya, katakan secara jujur agar anak percaya kepada kita
7. Jawablah dengan kalimat yang singkat dan pendek agar anak dapat memahaminya.
8. Sebaiknya tidk menaggapi pertanyaan anak secara emosional.


 BAB III PENUTUP
 A. Kesimpulan
1. Pendidikan seks adalah proses membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi, dan tujuan seks, sehingga dapat menyalurkan secara baik, benar dan jelas
2. Tujuan pendidikan seks diperkenalkan sejak dini pada anak dan remaja:
a Pada usia balita tujuan pendidikan seks adalah memperkenalkan organ seks yang dimiliki, seperti menjalankan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginya.
 b Pada usia mulai 6-10 tahun bertujuan: memahami perbedaan jenis kelamin (laki-lakidan perempuan) menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan alat genital dengan benar agar terhindar dari kuman dan penyakit.
 c Pada usia remaja bertujuan menerangkan masa pubertas dan karakteristiknya, serta menerima perubahan dari bentuk tubuh. 3.

Akibat diperkenalkannya pendidikan seks:
a Dampak positif : Agar dapat mencegah penyimpangan dan kelainan seksual, dapat memelihara tegaknya nilai-nilai moral, agar terhiindar dari bahaya seks bebas.
b Dan dampak negatif : bila tidak diperkenalkan pendidikan seks dikalangan remaja mereka akan mencari informasi yang berhubungan dengan seks melalui berbagai sumber seperti buku, majalah, film, internet dengan mudah maka akan lebih membahayakan.

B. Saran Penulis mengharapkan makalah (karya tulis) ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan maka kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaaan karya tulis ini.

 DAFTAR PUSTAKA

 Naek L. Tobing. 2006. Seks Tuntutan Bagi Pria. Jakarta: Alex Media Komputindo. Yash. 2003. Transseksualisme. Semarang: Aini.

http://edukasi.kompasiana.com/.../pentingkah-pendidikan-seks-buat-anak/ http://n4cipluk.wordpress.com/pendidikan-tentang-seks http://lifestyle-okezone.com/read.../pentingnya-pendidikan-seks-pada-anak. Paras. 20/11 julu 2005.


 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA
 Pewawancara : Khulaifatul Munawaroh
Narasumber : Siti munawaroh
Tema : Perlunya pendidikan seks bagi remaja Waktu, tempat : 11. 30, ruan UKS Hari, tanggal : sabtu, 29 september 2012
 Transkip pertanyaan : Pertanyaan: Perlukah pendidikan seks diajarkan bagi remaja? Jawaban: Sangat perlu, karena para remaja rasa ingin taunya sangat tinggi. Apalagi sudah menyangkut masalah seks. Apabila tidak diajarkan sejak dini, para remaja akan belajar sendiri tanpa suatu pengarahan maka para remaja bisa saja akan tejerumus kedalam seks bebas dan pengaruhnya atau dampaknya sangat negatif sekali. Pertanyaan: Bagaimana peran orang tua dalam memperkenalkan pendidikan seks pada anak? Jawaban: Kami sebagai orang tua seharusnya memulai dengan pendekatan terhadap anak, setelah dekat seperti teman kita baru memberi bimbingan atau pengarahan tentang seks dn kita perlu memantau setiap ada keanehan terhadap perilaku anak agar anak kita tidak terjerumus ke jalan yang salah Pertanyaan: Mengapa para remaja sekarang marak melakukan seks pranikah? Jawaban: Karena menurut sebagian besar para remaja seks pranikah itu merupakan trend dalam pacaran sehingga muncul semboyan para remaja yakni “ pacaran tanpa melakukan seks bukan pacaran namanya” Pertanyaan: Apa yang menyebabkan para remaja melakukan hubunganseks? Jawaban: 1. Bujukan teman 2. Merasa penasaran dengan hal-hal yang baru mengenai seks 3. Mendapat kepuasan tersendiri (ketagihan) Ruang UKS, 29 September 2012 Mengetahui, Narasumber pewawancara Siti munawaroh Khulaifatul Munawaroh

Read More
Diposting oleh Ranum on

PERLUNYA PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Praktik Bahasa Indonesia yang Diampu Oleh Bapak Abdurrozaq S. Pd. I Disusun Oleh Nama : Khulaifatul Munawaroh Kelas : XII IPA YAYASAN PEJUANG ISLAM ABDURROHMAN GANJUR MADRASAH ALIYAH 2012 KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga karya tulis ini bisa penulis selesaikan dengan judul “Perlunya pendidikan seks bagi remaja” Sebelum penulis membahas lebih lanjut, penulis ingin mempersembahkan dan berterima kasih kepada: 1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat sehingga karya tulis ini terselesaikan. 2. Orang tua yang mendidik hingga sebesar ini. 3. Bapak Abdurrozak S. Pd. I sebagai pembimbing utama dalam menyusun karya tulis ini. 4. Bapak atau ibu guru yang ikut membantu dan juga memberi saran gun tercapainya karya tulis. 5. Teman-teman yang sehari-harinya menemani dan memberi semangat penulis agar dapat menyelesaikan karya tulis ini. meskipun tersusun sederhana. Namun, penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan karya tulis ini dengan harapan bisa bermanfaat bagi semua. Sebenarnya penulis masih merasa berkekurangan, karena sangat kecilnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. PENGESAHAN MOTTO Memahami bukan persoalan beberapa lama, Tetapi beberapa dalam kita memahami Penyelesaian suatu masalah akan diperoleh Bila menggunakan akal pikiran bukan kesulitan yang membuat kita takut melangkah, tapi ketakutan itulah yang mempersulit ambillah tanggung jawab dan belajarlah dari kesalahan. Kesalahan adalah guru terbaik, mengetahui apa yang tidak bisa kita lakukan akan menjadi modal utama untuk menentukan langkah ABSTRAK Masa remaja adalah masa peralihan dimana seorang berpindah dari kanak-kanak menjadi dewasa, dalam masa ini berbagai perubahan jasmaniah, rohaniah dan sosial terjadi dengan jelas. Perubahan itu biasanya disertai dengan bermacam-macam problema yang timbul karena tidak dipersiapkannya jiwa remaja untuk menghadapi perubahan tersebut ditambah lagi dengan tidak dimengertinya orang tua, guru dan masyarakat tentang ciri pertumbuhan remaja itu sendiri dan oleh sebab itu timbul berbagai problema remaja dan apabila problema itu tidak diselesaikan maka akan timbul kenakalan remaja. Oleh sebab itu sangat dibutuhkan pendidikan seks bagi remaja dan agar pendidikan seks tersebut berjalan baik disini peran orang tua sangat penting agar anak tidak terjerumus ke jalan yang salah atau kekenakalan remaja. Kata Kunci: Eksploitasi seks : permainan seksnya ( misal kekerasan dalam seks). Eksplorasi seks : berbagai gaya baru dalam seks yang berlebihan. Fasilitatos diskusi : tempat bertanya dan menjawab pertanyaan anak. Kontak seksual : sesuatu hal yang berhubungan dengan dunia seks Prostitusi : tempat dilakukannya seks (seperti tempat palacuran). DAFTAR ISI COVER i KATA PENGANTAR ii HALAMAN PENGESAHAN iii MOTTO iv ABSTRAK v DAFTAR ISI vi BAB 1 PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 1 BAB II PEMBAHASAN 2 A. Pengertian Pendidikan Seks 2 B. Tujuan Pendidikan Seks Diperkenalkan Sejak Dini 2 C. Akibat Diperkenalkan Pendidikan Seks Sejak Dini 3 BAB III PENUTUP 6 A. Kesimpulan 6 B. Saran 6 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN HASIL WAWANCARA FROM PENGAJUAN COVER BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meski dalam menjelaskan pendidikan seks bagi anak dan remaja dalam budaya belum biasa dilakukan, tidak ada salahnya mulai diperkenalkan sejak dini pada anak. Dalam hal ini peran orang tua sangatlah penting guna memonitor sekaligus sebagai tempat bertanya anak tentang seksualitas. Sudah seharusnya orang tua lebih terbuka dalam membicarakan seks pada anak. Jika tidak, anak bisa mendengar informasi dari pihak luar yang mungkin akan menjerumuskan anak kehal yang negatif. Mengenalkan pendidikan seks sejak kecil akan mempengaruhi perkembangan kepribadian masa depan anak. Pendidikan seks disini bukan mengajari anak untuk melakukan seks melainkan pendidikan yang berkaitan dengan cara berperilaku, berinteraksi dengan orang lain dan budaya yang ada. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pendidikan seks? 2. Mengapa pendidikan seks perlu diperkenalkan sejak dini kepada para remaja? 3. Apa akibatnya jika remaja diperkenalkan dengan pendidikan seks sejak dini? BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pendidikan Seks Pendidikan seks adalah proses membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi, dan tujuan seks, sehingga dapat menyalurkan secara baik, benar dan jelas. Menurut dr. paat seorang konsultan, dalam karangannya mengenai pendidikan seks. Pada usia 2,5 tahun, anak seharusnya sudah diberikan penjelasan mengenai pendidikan seks. Pendidikan seks disini bukan mengajari anak bagaimana cara melakukan seks, melainkan pendidikan seks itu berkaitan dengan cara berperilaku, cara berkomunikasi, cara berpakaian, cara tersenyum, cara berbudaya dan cara berinteraksi dengan orang lain. Dalam mengenalkan pendidikan seksualitas hendaknya disesuaikan dengan tahap perkembangan usia anak, kemampuan berfikir anak dan perkembangan emosinya. Dalam hal ini disadari bahwa peran orang tua adalah sangat penting untuk memberi dukungan dan bimbingan bagi anak. B. Tujuan pendidikan seks diperkenalkan sejak dini pada anak dan remaja Tujuan pendidikan seks sesuai usia perkembangan berbeda-beda. Seperti pada usia balita, tujuannya adalah memperkenalkan organ seks yang dimiliki, seperti menjalankan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginya. Untuk usia sekolah mulai 6-10 tahun bertujuan memahami perbedaan jenis kelamin (laki-lakidan perempuan) menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan alat genital dengan benar agar terhindar dari kuman dan penyakit. Sedangkan usia menjelang remaja, pendidikan seks bertujuan menerangkan masa pubertas dan karakteristiknya, serta menerima perubahan dari bentuk tubuh . Berbeda halnya dengan pendidikan remaja yang diberikan pada anak usia remaja, pendidikan seks berguna untuk memberi penjelasan seks yang merugikan remaja (seperti seks bebas). Menanamkan moral dan prinsip “Say no” untuk seks pra-nikah serta membangun penerimaan terhadap diri sendiri. Disini orng tua harus betul-betul memonitor sekaligus sebagai fasilitator diskusi dengan anak soal seksualitas. Sudah saatnyalah orang tua lebih terbuka, tidak lagi risih atau sungkan membicarakan seks pada anak yang menginjak usia remaja. Jika tidak , anak bisa mendengar informasi dari pihak luar yang mungkin akan menjerumuskan. Manfaat pendidikan seks antara lain: 1. Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses pematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksualitas pada remaja. 2. Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual. 3. Untuk mengurangi prostitusi, ketakutan terhadap seksual yang tidak rasional dan eksplorasi seks yang berlebihan. 4. Memberikan pengetahuan tentang kesalahan dan penyimpangan seksual agar individu dapat menjaga diri dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu kesehatan fisik dan mentalnya. C. Akibat diperkenalkannya pendidikan seks sejak dini 1. Dampak positif bila diperkenalkannya pendidikan seks sejak dini. a Agar dapat mencegah penyimpangan dan kelainan seksual. b Dapat memelihara tegaknya nilai-nilai moral. c Agar terhiindar dari bahaya seks bebas. 2. Dampak negatif bila diperkenalkannya pendidikan seks sejak dini. Sesungguhnya orang tua tidak perlu ragu lagi akan pentingnya pendidikan seks sejak dini, kini kemajuan dibidang teknologi informasi telah mengubah struktur pandangan hidup masyarakat. Dampak negatifnya dari kemajuan adalah pergeseran nilai dan moral yang terjdi dalam masyarakat. Dan dampak negatif lainnya bila tidak diperkenalkan pendidikan seks dikalangan remaja mereka akan mencari informasi yang berhubungan dengan seks melalui berbagai sumber seperti buku, majalah, film, internet dan pacaran yang berlebihan akan membahayakan. Contoh: Anak berusia 7 tahun hamil diluar nikah, pada mulanya ia pacaran dengan teman lelaki satu kelasnya, karena pacaran yang berlebihan dan melebihi batas orang berpacaran anak itu hamil diluar nikah. Kasus itu terjadi karena orang tua salah membesarkan anak sejak masa kecil dan ketidaktahuan tentang pendidikan seks yang benar, sebagian besar masyarakat berpendapat bahwa pendidikan seks akan mempengaruhi anak lebih cepat melakukan kontak seksual. Padahal untuk remaja, pendidikan seks bertujuan agar para remaja lebih mampu mengontrol diri dari hasrat seksual dan godaan orang lain, menjelaskan masalah seks yang penting, seseorang perlu pengetahuan yang cukup karena berbagai istilah tentang seks sangat banyak. Kadang-kadang penggunaan suatu istilah menimbulkan pengertian yang tidak tepat . TIPS PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA 1. Jawaban mengenai pertanyaan seputar seks sebaiknya diberikan oleh orang tua. 2. Berikan informasi yang benar yang ingin diketahui anak 3. Jadilah orang tua yng berfungsi sebagai sumber untuk bertanya 4. Jawablah pertanyaan sesegera mungkin begitu diajukan 5. Jawablah pertnyaan secara jujur 6. Jika tidak dapat menjelaskan atau tidak tahu jawabanya, katakan secara jujur agar anak percaya kepada kita 7. Jawablah dengan kalimat yang singkat dan pendek agar anak dapat memahaminya. 8. Sebaiknya tidk menaggapi pertanyaan anak secara emosional. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pendidikan seks adalah proses membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi, dan tujuan seks, sehingga dapat menyalurkan secara baik, benar dan jelas 2. Tujuan pendidikan seks diperkenalkan sejak dini pada anak dan remaja: a Pada usia balita tujuan pendidikan seks adalah memperkenalkan organ seks yang dimiliki, seperti menjalankan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginya. b Pada usia mulai 6-10 tahun bertujuan: memahami perbedaan jenis kelamin (laki-lakidan perempuan) menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan alat genital dengan benar agar terhindar dari kuman dan penyakit. c Pada usia remaja bertujuan menerangkan masa pubertas dan karakteristiknya, serta menerima perubahan dari bentuk tubuh. 3. Akibat diperkenalkannya pendidikan seks: a Dampak positif : Agar dapat mencegah penyimpangan dan kelainan seksual, dapat memelihara tegaknya nilai-nilai moral, agar terhiindar dari bahaya seks bebas. b Dan dampak negatif : bila tidak diperkenalkan pendidikan seks dikalangan remaja mereka akan mencari informasi yang berhubungan dengan seks melalui berbagai sumber seperti buku, majalah, film, internet dengan mudah maka akan lebih membahayakan. B. Saran Penulis mengharapkan makalah (karya tulis) ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan maka kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaaan karya tulis ini. DAFTAR PUSTAKA Naek L. Tobing. 2006. Seks Tuntutan Bagi Pria. Jakarta: Alex Media Komputindo. Yash. 2003. Transseksualisme. Semarang: Aini. http://edukasi.kompasiana.com/.../pentingkah-pendidikan-seks-buat-anak/ http://n4cipluk.wordpress.com/pendidikan-tentang-seks http://lifestyle-okezone.com/read.../pentingnya-pendidikan-seks-pada-anak. Paras. 20/11 julu 2005. LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Pewawancara : Khulaifatul Munawaroh Narasumber : Siti munawaroh Tema : Perlunya pendidikan seks bagi remaja Waktu, tempat : 11. 30, ruan UKS Hari, tanggal : sabtu, 29 september 2012 Transkip pertanyaan : Pertanyaan: Perlukah pendidikan seks diajarkan bagi remaja? Jawaban: Sangat perlu, karena para remaja rasa ingin taunya sangat tinggi. Apalagi sudah menyangkut masalah seks. Apabila tidak diajarkan sejak dini, para remaja akan belajar sendiri tanpa suatu pengarahan maka para remaja bisa saja akan tejerumus kedalam seks bebas dan pengaruhnya atau dampaknya sangat negatif sekali. Pertanyaan: Bagaimana peran orang tua dalam memperkenalkan pendidikan seks pada anak? Jawaban: Kami sebagai orang tua seharusnya memulai dengan pendekatan terhadap anak, setelah dekat seperti teman kita baru memberi bimbingan atau pengarahan tentang seks dn kita perlu memantau setiap ada keanehan terhadap perilaku anak agar anak kita tidak terjerumus ke jalan yang salah Pertanyaan: Mengapa para remaja sekarang marak melakukan seks pranikah? Jawaban: Karena menurut sebagian besar para remaja seks pranikah itu merupakan trend dalam pacaran sehingga muncul semboyan para remaja yakni “ pacaran tanpa melakukan seks bukan pacaran namanya” Pertanyaan: Apa yang menyebabkan para remaja melakukan hubunganseks? Jawaban: 1. Bujukan teman 2. Merasa penasaran dengan hal-hal yang baru mengenai seks 3. Mendapat kepuasan tersendiri (ketagihan) Ruang UKS, 29 September 2012 Mengetahui, Narasumber pewawancara Siti munawaroh Khulaifatul Munawaroh

Read More
Diposting oleh Ranum on
0 komentar
categories: | edit post

ADAB CARA-CARA PERGI DRI MASJID SESUAI DENGAN KITAB BIDAYAT AILHIDAAYATI Menerangkan adab dan cara-caranya pergi dari masjid kalau kamu sudh sesuci dari sebelum berangkat ke masjid Kamu solat daulu dari rumah, solat sunah fajar 2 rokaat, rokaat pertama membaca Qs. Alam nasrah dan yang rokat ke-2 membaca Qs. Al-fiil, itu dilakukaan pada saat fajar tiba. Seperti itu tadi, klu solat sunah fajar dilakukan dirumah lalu berangkatlah ke masjid Kalau bisa jangan sampai meninggalkan berjama’ah apalagi solat subuh, karena solat berjama’ah lebih baik 27o ketimbang solat sendirian. Apagunanya punya ilmu kalau tidak diamalkan Bila keluar dari masjid jalannya yang lembut, hati”, dan tenang /jangan tergea-gesa namun bersegeralah. Dan bila berjalan dimasjid sebaiknya sambi berdo’a, ini do’anya: “allahumma inni as’alukan bihaqqissa’iliyna alaika, wabihaqqi……..ya arhamarrohimin” Ya allah, saya benar’ memohon kepada Engkau…..” ADAB MASUK MASJID Ketika kamu masuk masjid maka dahulukanlah kaki kananmu dengan membaca do’a “ya Allah, semoga Kau memberikan rahmat-Mu kepadaku dan salam kepada nabi junjungan kita Muhammad dan tak lupa para sahabat-sahabatnya juga, y Allah semoga engkau memaafkan segala kesalahanku dan semoga Kau membukakan pintu Rahmad-Mu untukku. Bila kamu melihat ada orang yang menjual dan membeli maka do’akanlah: “semoga tidak kejadian atas mereka jual-beli dan seandainya bila terjadi jual beli maka janganlah sekali-kali Engkau memberikn untung atas barang yang jualan itu”. Ketika kamu melihat orang yang mencari barang yang hilang maka do’akanlah “semoga Allah tidak memberikan barang itu menjadi ketemu, rasulullah bersabda: “ketika ia masuk masjid jangan tergesa-gesa untuk duduk namun solatlah solat tahiyatul masjid 2 rakaat dulu.” sumber: kitab bidayah

Read More
Diposting oleh Ranum on
0 komentar
categories: | edit post


PERLUNYA MUSYAWARAH DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Disusun guna memenuhi tugas ujian praktik bahasa indonesia
Yang di ampu oleh :
Bapak Abdurrozaq, S.Pdi



Disusun oleh :
Anis Amalia
MADRASAH ALIYAH
YAYASAN PEJUANG ISLAM ABDURROHMAN GANJUR
2012



ABSTRAK
Musyawarah adalah pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian suatu masalah bersama.
Manfaat musyawarah adalah masalah sulit akan mudah di pecahkan,masalah berat akan menjadi ringan,dapat meningkatkan rasa kekeluargaan,memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.
Prinsip-prinsip dan aturan musyawarah adalah musyawarah dilandasi dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur,serta dapat menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak dan keputusan yang diambil dapat di pertanggung jawabkan secara moral dan dapat menjunjung tinggiharkat dan martabat serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.





KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah yang maha pengasih dan maha penyayang,yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga terwujud makalah ini.
Makalah ini penulis susun berdasarkan tugas bahasa indonesia yang di ampu oleh Bapak Rozak.
Dalam makalah ini,penulis mencoba menyajikan materi yang sesuai dengan urutan pembahasan.Makalah ini penulis lengkapi pula dengan pembahasan yang cukup memadai untuk membantu para pembaca.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna,maka penulis sangat membutuhkan masukan dari pihak lain.untuk itu,penulis mengharapkan kepada Bapak pengampu untuk memberikan berbagai masukan dan kritik demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.




MOTTO

Keluarkanlah pendapat Anda dengan tidak merugikan orang lain.

Lakukanlah kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan nilai musyawarah.
DAFTAR ISI

ABSTRAK.......................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
MOTTO...........................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................
A.  Latar Belakang...............................................................................
B.  Rumusan masalah...........................................................................
BAB 11 PEMBAHASAN...............................................................................
A.  Pengertian musyawarah..................................................................         
B.  Manfaat musyawarah ....................................................................
C.  Prinsip dan aturan musyawarah dalam kehidupan musyawarah....
BAB 111 PENUTUP.......................................................................................
A.  Kesimpulan.....................................................................................
B.  Saran........... ...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
FROM PENGAJUAN....................................................................................



HALAMAN PENGESAHAN

Telah disahkan makalah , guna melengkapi tugas praktek mata pelajaran Bahasa Indonesia ;
Judul makalah ..................................................................................................
..........................................................................................................................
Nama penulis.....................................................................................................           
Disahkan pada tanggal......................................................................................
Diujikan tanggal................................................................................................         





BAB 1
PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Dalam kehidupan bermasyarakat,musyawarah sangatlah penting dalam mengambil keputusan yang tepat.dalam musyawarah banyak permasalaha-permasalahan yang di pecahkan untuk mendapat kesepakatan yang tepat dan baik.
Dari zaman dulu sampai sekarang masyarakat masih tetap di gunakan sebagai sarana untuk menggabungkan pendapat dari pihak satu dengan pihak lain.Jika musyawarah dalam masyarakat tidak di terapkan ,maka banyak keganjalan dan ketidak adilan dalam mengambil keputusan.Maka dari itu,musyawarah sangat di butuhkan dalam lingkungan masyarakat.

B.                 RUMUSAN MASALAH
Sesuai latar belakang di atas,penulis menemukan permasalahan-permasalahan sebagai berikut;
1.      Apakah pengertian musyawarah?
2.      Apa saja manfaat musyawarah dalam kehidupan musyawarah?
3.      Apa saja prinsip-prinsip dan aturan bermusyawarah dalam kehidupan bermasyarakat?






BAB 11
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Musyawarah
Musyawarah merupakan pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian suatu masalah bersama.Berdasarkan kehendak orang banyak atau rakyat,musyawarah hendaknya di laksanakan dengan akal sehat dan sesuai hati yang luhur agar dapat di peroleh keputusan yang dapat di pertanggung jawabkan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Pengambilan keputusan dalam musyawarah dapat dibagi menjadi dua cara yaitu mufakatt dan voting (pemungutan suara).Mufakat berarti sesuai yang telah di setujui atau di sepakati sebagai keputusan berdasarkan kebulatan pendapat sebagai hasil musyawarah.Sedangkan cara voting di lakukan bila mufakat tidak dapat dicapai.Jadi,voting merupakan alternatif terakhir untuk pengambilan keputusan dalam musyawarah.
Keputusan hasil musyawarah akan mempunyai kelebihan yaitu hasil keputusan lebih bermutu tinggi,dapat diterima orang banyak,mampu menampung aspirasi orang banyak dan hasil dapat di pertanggung jawabkan secara moral.
B.     Manfaat Musyawarah
Manfaat musyawarah dalam kehidupan musyawarah antara lain;
1.      Masalah sulit kan mudah dipecahkan
2.      Masalah berat akan mudah di pecahkan
3.      Dapat meningkatkan rasa kekeluargaan dapat
4.      Memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa

Pelaksanaan musyawarah dapat mencapai mufakat bila ada usaha untuk memadukan berbagai pendapat yang berbeda,kemudian dicari pemecahannya.Pemecahan ini akan menghasilkan kepusutan bersama.Keputusan bersama dapat tercapai,apabila peserta musyawarah menggunakan akal sehat dan hati nurani yang luhur,beriktikad baik,bersikap jujur,saling menghargai pendapat orang lain,serta diliputi semangat kekeluargaan.Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah mufakat sangat penting,hal ini untuk menghindari adanya perselisihan di antara peserta musywarah.
Dengan demikian mengertilah kita mengapa pengambilan keputusan harus berdasarkan musyawarah untuk mufakat.Hal itu bertujuan untuk persatuan dan kesatuan bangsa dengan mengutamakan kepentingan serta untuk mempertahankan dasar negara republik Indonesia yaitu pancasila.

C.                Prinsip-prinsip dan aturan musyawarah dalam kehidupan bermasyarakat
Prinsip-prinsip dan aturan musyawarah antara lain;
1.      Musyawarah dilandasi akal sehat dan pikiran jernih yang sesuai dengan hati yang luhur. Akal sehat artinya pikiran jernih yang sesuai dengan hati nurani yang luhur. Pelaksanaan musyawarah yang dilandasi akal sehat bertujuan agar musyawarah tidak dilakukan sekehendak hati demi keuntungan  keuntungan diri sendiri atau golongan , sehingga hasil musyawarah akan lebih bermutu tinggi.
2.      Musyawarah dilandasi semangat kekeluargaan dan gotong royong
3.      Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
4.      Menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak dalam bermusyawarah.
5.      Melaksanakan keputusan bersama dengan dilandasi iktikad baik dan penuh rasa tanggung jawab.
6.      Keputusan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan yang maha esa , menjunjung tinggi harkat dan martabat serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Pelaksanaan musyawarah dapat terhambat atau sukar dilakukan bila;
1.        Peserta musyawarah hanya mementingkan diri sendiri atau golongannya.
2.        Peserta musyawarah tidak menggunakan akal sehat dan hati nurani yang luhur.
3.        Peserta musyawarah berlaku tidak sopan dan bertutur kata tidak baik
4.        Peserta musyawarah memaksakan kehendaknya.
5.        Peserta musyawarah tidak mau menghargai pendapat orang lain.





BAB 111
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan yang telah dibahas diatas,penulis dapat memperoleh kesimpulan,yaitu sebagai berikut;
1.      Pengertian musyawarah adalah pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian suatu masalah bersama.
2.      Manfaat musyawarah adalah masalah sulit akan mudah dipecahkan,masalah berat akan menjadi ringan,dapat meningkatkan rasa kekeluargaan,memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa.
3.      Prinsip-prinsip dan aturan musyawarah adalah musyawarah dilandasi dengan akal sehat dan hati nurani yang luhur,semangat kekeluargaan dan gotong royong,mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat,menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak,melaksanakan keputusan bersama dengan dilandasi iktikad baik dan penuh rasa tanggung jawab,keputusan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan dapat menjunjung tinggi harkat dan martabat serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
B.                 SARAN
Demikian makalah ini penulis susun, tentunya sebagai manusia biasa, penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Maka dari itu,kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan agar dapat menjadi lebih baik lagi dikesempatan yang akan datang,karena keberhasilan tidak akan tercapai maksimal bila penulis tidak memperbaiki kekurangan yang telah dilakukan.




DAFTAR PUSTAKA

Dwi santoso.1995.Pendidikan Pancasila dan keeluargaan.Jakarta:Balai Pustaka.
Sunardi,dkk.1999.Pendidikan Pancasila dan Kekeluargaan.Solo:Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.




Read More
Diposting oleh Ranum on

Entri Populer

Free Website templatesfreethemes4all.comLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Blog templatesFree Web Templates