Welcome to our blog, hope always give you many benefit in your life** tugas kita adalah untuk berbagi dan belajar

PERAN KELUARGA DAN SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK DIDIK MAKALAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia yang Diampu Oleh Bapak Abdurrozaq S. Pdi Oleh Nama : Ranum Saputri NISN : 9955451844 Kelas : XI IPA YAYASAN PEJUANG ISLAM ABDURROHMAN GANJUR MADRASAH ALIYAH 2012 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat AllahbSWT, karena atas rahmat, taufik, hidayat serta inayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesai-kan pembuatan makalah ini. Penulis sadar bahwa pembuatan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak yang telah tulus ikhlas memberikan bantuan dan motivasi baik secara moral serta petunjuk-petunjuk yang sangat berarti bagi penulis. Oleh karena itu pada kesempatan yang sangat membahagiakan ini dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati, perkenankan penulis menghaturkan terima kasih kepada: 1. Bapak Abdurrozak S. Pd. I selaku pembimbing yang dengan sabar dan bijaksana memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian makalah ini. 2. Ayah yang setiap saat memberikan motivasi untuk penulis menjadi lebih baik. 3. Anak Compas Satya (seluruh siswa kelas XI IPA) atas segala informasi dan bantuan yang telah diberikan. 4. Semua pihak yang membantu penyusunan makalah ini. Akhir kata penulis hanya bisa berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Ngroto, 2012 Penulis DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv ABSTRAK v BAB 1 PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 1 BAB II PEMBAHASAN 2 A. Pengertian Kreativitas 2 B. Peranan orang tua dalam mengembangkan kreativitas 3 C. Peranan sekolah dalam mengembangkan kreativitas 6 BAB III PENUTUP 8 A. Kesimpulan 8 B. Saran 8 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ABSTRAK Makalah dengan judul “Peran Keluarga dan Sekolah Dalam Mengem-bangkan Kreativitas Anak Didik”. Latar belakang makalah ini adalah Keluarga dan sekolah memiliki tugas fundamental dalam mempersiapkan anak dimasa depan, dasar-dasar perilaku dan sikap hidup yang ditanamkan keluarga dan sekolah kepada anak didik akan menjadi landasan bagi perkembangan kepribadiannya. Namun dalam kenyataan-nya anak memiliki kondisi yang beragam. Permasalahannya adalah apa pengertian dari kreativitas dan bagaimana peran keluarga dan sekolah dalam mengembang-kan kreativitas anak didik. Kreativitas adalah ungkapan keunikan-keunikan induvidu dalam interaksi dengan lingkungannya. Peranan orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak yaitu; menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak, membuat anak menikmati kebersamaannya dengan orang tua, melatih anak bekerjasama, mendorong kemandirian anak, memberi motivasi kepada anak, memberi kesempatan anak untuk berfikir, merenung, dan berkhayal, merangsang daya fikir anak, memberi kesempatan untuk mengambil keputusan, memberikan contoh kepada anak untuk membuat karya kreatif. Peranan sekolah dalam mengembangkan kreativitas anak didik, yaitu; fasilitator, motivator, pembimbing. Simpulan yang dapat ditarik adalah keluarga dan sekolah sangat berperan dalam perkembangan kreativitas anak didik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kreativitas bukanlah bentuk benda yang kasat mata sehingga dapat dilihat dan diraba bentuk konkritnya, kreativitas adalah proses yang menyebabkan lahirnya kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru yang sebelumnya belum pernah diketahui pembuatnya. Banyak hal yang mempengaruhi perkembangan kreativitas anak didik, yang diantaranya adalah lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang merupakan suatu faktor penting yang sangat brperan dalam proses perkembangan kreativitas anak didik, karena dilingkungn tersebut anak didik melakukan proses pendidikan setiap harinya. Keluarga dan sekolah memiliki tugas fundamental dalam mempersiapkan anak dimasa depan, dasar-dasar perilaku dan sikap hidup yang ditanamkan keluarga dan sekolah kepada anak didik akan menjadi landasan bagi perkembangan kepribadiannya. Oleh sebab itu penting sekali diciptakan lingkungan keluarga yang baik dan lingkungan sekolah yang bermutu tinggi, karena anak dibekali kemampuan berfikir dan belajar serta selalu berkembang, namun dalam kenyataannya anak memiliki kondisi yang beragam. B. Rumusan Masalah Dari latar belakanng diatas penulis menemukan beberapa permasalahan, diantaranya sebgai berikut: 1. Apa pengertian dari kreativitas? 2. Bagaimana peran keluarga dalam mengembangkan kreativitas anak didik? 3. Bagaimana peran sekolh dalam mengembangkan kreativitas anak didik? BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kreativitas Dalam mengembangkan kreativitas anak, orang tua atau pendidik perlu mengetahui faktor kepribadian anak. Kreatifitas muncul dari keunikan-keunikan pribadi induvidu dalam interaksi dengan lingkungannya. Setiap anak mempunyai bakat kreatif dalam bidang dan kadar yg berbeda-beda, pendidik hendaknya menemukan, mengenali dan menghargai bakat kreatif anak serta memberi kesempatan untuk mengembangkannya secara optimal. Beberapa ciri pribadi kreatif adalah: 1. Menurut Csikzentmihalyi a. Pribadi kreatif memiliki kekutan energi fisik yang memungkinkn mereka bekerja berjam-jam dengan konsentrasi penuh b. Cenderung mandiri bahkan suka menantang tetapi dilain pihak bisa tetap tradisional c. Memiliki motivasi tinggi terhadap karyanya 2. Menurut utami munandar, anak kreatif biasanya: a. Selalu ingin tahu b. Memiliki minat yang kuat dan luas c. Mempunyai kegemaran dan menyukai aktivitas yang kreatif d. Berani mengambil resiko 3. Menurut Treffinger, anak kreatif biasanya: a. Lebih merencanakan secara matang terlebih dahulu terhadap suatu tindakan. b. Tingkat energi dan kepetualangan yang luar biasa c. Memiliki imajinasi yang tinggi Sebagaimana diketahui, kreativitas adalah ungkapan dari keunikan-keunikan individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Maka diharapkan ide-ide baru dan produk-produk yang inovatif dapat timbul dari pribadi yang kreatif. Pendidik atau orang tua hendaknya dapat menghargai keunikan pribadi dan bakat-bakat siswanya dan tidak mengharapkan semua melakukan dan menghasilkan karya yang sama atau memiki minat yang sama. B. Peranan Keluarga Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Didik Keluarga memiliki tugas fundamental dalam mempersiapkan anak dimasa depan. Keluarga merupakan salah satu dari pergaulan sosial, sebagai bentuk kehidupan bersama umat manusia dalam wujudnya yang paling kecil dan sederhana. Karena pendidikan merupakan pergaulan atau interaksi antara manusia dewasa dan manusia belum dewasa dalam kebersamaannya. Dengan demikian keluarga merupakan lembaga sosial, lembaga pendidikan sekaligus lingkungan pendidikan yang sangat berperan dalam proses pengembangan kreativitas anak. Lingkungan keluarga yang baik sekurang-kurangnya harus mempunyai 3 ciri, yaitu: 1. Adanya orang tua yang memberikan suasana emosional yang baik bagi anak-anaknya, seperti perasaan senang, aman, disayangi dan dilindungi. 2. Mengetahui dasar-dasar kependidikan, terutama berkenaan dengan kewajiban dan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak serta tujuan dan isi pendidikan yang diberikan kepada anak. 3. Bekerja sama dengan pusat pendidikan tempat orang tua mengamanatkn pendidikan anaknya. Diantara tujuan terpenting dari pembentukan keluarga ialah untuk mewujudkan ketentraman dan ketenangan serta untuk memenuhi kebutuhan cinta dan kasih anak. Karena naluri menyayangi anak merupakan potensi yang diciptakan Allah bersamaan dengan penciptaan manusia dan binatang untuk menjaga fitrah anak agar tidak melakukanperbuatan yang menyimpang. Sebab dalam konsep islam orang tua adalah penanggunng jawab utama terpelihara-nya fitrah anak. Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama bagi anak, maka suasana kehidupan rumah tangga (suami-istri) juga harus memperhatikankan kebutuhan anak dalam menciptakan suasana emosional yang baik. Dengan kata lain orang tua harus menjaga ketentraman dan keharmonisan keluarga. Mengingat pentingnya tugas dan tanggung jawab keluarga dalam pembentukan kepribadian anak yang kreatif, maka orang tua harus memenuhi kasih sayang serta menjaga dan mengembangkan potensi dasar kreativitas anak, orang tua juga harus memperhatikan secara penuh terhadap hal-hal yang dapat mendukung anak melakukan kegiatan kreatif. Pada hakikatnya anak dilahirkan dengan membawa potensi dasar, maka kewajiban orang tua ialah membimbing dan membina potensi tersebut pada arah yang dapat menguntungkan bagi perkembangan kecakapan dan motorik anak sehingga anak benar-benar menjadi pribadi kreatif dan mandiri Peran orang tua yang berkwalitas dalam mengembangkan kreativitas anak akan mendorong potensi anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang memenuhi kemampuan kecerdasan yang tinggi, emosional yang baik serta kuat mental spiritualnya. Menurut psikolog pendidikan Katharian Salfrank, tiga pilar pendidikan adalah cinta kasih, pelaksanaan hidup sehari-hari dan melalui aturan-aturan cinta kasih merupakan dasar pendidikan dan terwujud dalam kehidupan sehari-hari melalui aturan-aturan, ketiga pilar tersebut terlaksana didalam lingkungan keluarga . kenyataannya menunjukkan bahwa pada masa pertumbuhan dan perkembangan kreativitas anak ada didalam keluarga dan disini orang tualah yang paling bertanggung jawab. Apabila kita memahami betapa besar pengaruh lingkungan keluarga bagi kehidupan anak, maka orang tua memiliki kewajiban penuh dalam mempersiapkan anak dan melindunginya dari kehinaan serta mengarahkan anak agar tumbuh didalam jiwanya ruh agama dan kemuliaan. Dalam hal mengembangkan kreativitas anak, peranan orang tua diantaranya adalah: 1. Menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak. 2. Membuat anak menikmati kebersamaannya dengan orang tua. 3. Melatih anak untuk dapat menjalin hubungan kerjasama. 4. Mendorong kemandiriaan anak dalam bekerja. 5. Memberi motivasi kepada anak seperti dengan memberi pujian terhadap karyanya. 6. Memberi kesempatan anak untuk berfikir, merenung, dan berkhayal. 7. Merangsang daya fikir anak dengan cara mengajak anak berdiskusi tentang suatu hal yang mampu difikirkan oleh anak. 8. Memberikan kesempatan untuk anak untuk dapat menentukan dan mengambil keputusan. 9. Memberikan contoh dalam membuat karya kreatif. Anak pintar pada prinsipnya berbeda dengan anak kreatif, anak pintar dipengaruhi oleh kecerdikannya sedangkan anak kreatif dipengaruhi oleh emosi namun tidak menutup kemungkinan bahwa anak pintar juga kreatif walaupun dalam kenyataannya kreativitas anak pintar lebih dipengaruhi oleh kecerdikannya. Pribadi yang memiliki kemampuan kecerdasan tinggi dapat diperoleh melalui jalur pendidikan dan pelatihan intelektual yang memadahi. Memori yang jelas menyangkut perubahan-perubahan fisik dalam otak, petualangan-petualangan yang berulang meningkatkan daya ingat anak tertentu dengan mendorong perluasan axson secara bersamaan. Adapun sikap orang tua yang tidak mendukung pengembangan kreativitas adalah: 1. Selalu memberikan penekanan melalui sikap-sikap: tidak boleh begini, tidak boleh begitu yang berlebihan. 2. Selalu mencela karya anak. 3. Anak sering diolok-olok. 4. Memarahi anak jika melakukan kesalahan yang sepele. 5. Anak tidak diberi kebebasan dalam menentukan pilihan. 6. Kurang menfasilitasi anak dalam pendidikannya. C. Peran Sekolah Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Didik Sebagaimana disadari anak merupakan sosok individu yang sedang menjalani proses perkembangan yang pesat untuk kehidupan selanjutnya. Anak selalu aktif, antusias, dan bersifat Imajinatif, serta pada masa inilah masa dimana anak berpotensi dalam pembelajaran. Bagi lembaga pendidikan guru adalah kunci keberhasilan anak didik/ siswa sebab guru adalah pengganti orang tua dirumah, guru akan menjadi bagian dari figur yang akan ditiru dan diikuti anak. Sekolah adalah lembaga dan lingkungan pendidikan kedua setelah keluarga, sekolah muncul sebagai pendidikan modern yang bersifat formal, yang berfungsi membantu pendidikan di keluarga. sasaran utama dalam aktivitas persekolahan diantaranya adalahuntuk mempersatukan pendidikan dan kreativitas peserta didik. Sayangnya, sekolah-sekolah sering menjadi kendala bagi perkembangan kreativitas anak didik. Sikap yang seperti berikut ini khususnya merusak: 1. Selalu mencari kesalahan. 2. Peraturan dan persyaratan yang membatasi dan melarang tanpa memberi contoh yang baik. 3. Perilaku menerima dengan pasif tanpa bertanya. 4. Takut membuat kesalahan secara berlebihan. 5. Tidak menyempatkan diri untuk merenung. Dengan berfikir kreatif yakni dengan mencri kesempatan untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik seseorang bisa melewati kendala-kenadala tersebut. Disini guru sebagai elemen pendidikan di sekolah berperan sebagai: 1. Fasilitator, yang membantu siswa untuk secara aktif membimbing diri mereka sendiri dalam berkreasi. 2. Motivator, sehigga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan proses belajar. 3. Pembimbing, sehingga guru harus berusaha menghidupkan suasana agar terjadi proses interaksi yang aktif antara siswa dengan guru. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas makalah ini dapat penulis simpulkan, yaitu: 1. Kreativitas adalah ungkapan keunikan-keunikan induvidu dalam interaksi dengan lingkungannya. 2. Peranan orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak yaitu: a. Menunjang dan mendorong kegiatan yang diminati anak. b. Membuat anak menikmati kebersamaannya dengan orang tua. c. Melatih anak bekerjasama. d. Mendorong kemandirian anak e. Memberi motivasi kepada anak. f. Memberi kesempatan anak untuk berfikir, merenung, dan berkhayal. g. Merangsang daya fikir anak. h. Memberi kesempatan untuk mengambil keputusan. i. Memberikan contoh kepada anak untuk membuat karya kreatif. 3. Peranan sekolah dalam mengembangkan kreativitas anak didik, yaitu: a. Fasilitator b. Motivator c. Pembimbing B. Saran Dalam mengembangkan kreativitas anak hendaknya orang tua dan guru selaku pembimbing dan pembina, mengarahkan anak pada arah yang menguntungkan bagi perkembangan kecakapan anak, sehingga anak benar-benar menjadi pribadi yang kreatif dan mandiri. Demikianlah makalah yang dapat penulis sampaikan, penulis menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. DAFTAR PUSTAKA B. Johnson, Eline. 2007. Contextual Teaching and Learning (Terjemahan). Bandung: Mizan. George Boeree, C. 2009. Metode Pembelajaran dan Pengajaran. Yogjakarta: Ar-ruzzmedia. Ismail, Andang. 2005. Education Games. Yogjakarta: Pilar Media Nur Abdul Hafizh, Muhammad. 1998. Mendidik Anak Bersama Rasulullah. Kuwait: Al-Bayan. Nur Wahyuni, Esa. 2010. Teori Balajar dan Pembelajaran. Yogjakarta: Ar-Ruzzmedia. Sudharto, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: FIP IKIP PGRI Semarang.

Diposting oleh Ranum on Kamis, 24 Januari 2013
categories: edit post

0 komentar

Posting Komentar

Entri Populer

Free Website templatesfreethemes4all.comLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Blog templatesFree Web Templates