Welcome to our blog, hope always give you many benefit in your life** tugas kita adalah untuk berbagi dan belajar

Hai guys,,, udah lama banget ni nggak posting di blog tercinta ini, kebetulan hari ini ada mata kuliah kimia dasar 1 tentang titrasi asam basa, pengen berbagi sedikit mengenai materi tersebut,. semoga bermanfaat ya guys.. loving you always..

Larutan didefinisikan sebagai zat homogen yang merupakan campuran dari dua komponen atau lebih, yaitu antara zat terlarut dan zat pelarut. Senyawa dalam jumlah yang lebih besar disebut solvent (zat pelarut) dan senyawa yang berada dalam jumlah kecil disebut solute (zat terlarut).  Jumlah zat terlarut dalam pelarut sangat bervariasi itulah sebabnya perlu mengetahui susunan atau konsentrasi yang tepat dalam larutan bila harus dilakukan suatu perhitungan pada reaksi kimia.        
Konsenstrasi larutan dapat dinyatakan dengan beberapa cara antara lain :
1.     Molaritas dari solute adalah jumlah mol solute per liter daei larutan dan biasanya dinyatakan dengan huruf besar M.
2.     Molalitas daei solute adalah jumlah mol solute per 1 kg.
3.     % berat adalah menyatakan banyaknya gram zat terlarut dalam 100 gram larutan.
4.     % volume menyatakan banyaknya ml zat terlarut dalam 100 ml larutan.
5.     ppm menyatakan banyaknya mg zat terlarut dalam 1 kg atau 1 liter larutan.
6.     Fraksi mol adalah perbandingan dari jumlah suatu komponen dengan jumlah total mol dalam larutan.
7.     Normalitas dari suatu solute adalah jumlah gram ekuivalen solute per liter larutan.
Untuk mengetahui perubahan warna dipakai suatu indikator. Indokator adalah zat yang warnanya berbeda dalam lingkungan yang sifatnya berlainan. Pada titrasi ini digunakan indikator asam basa. Indikator asam basa adalah senyawa organik golongan pewarna yang mampu memberikan perubahan warna apabila pH dari suatu larutan berubah. Ada beberapa indikator asam basa diantaranya adalah :
  1. Kertas lakmus.
  2. Larutan metil orange.
  3. Phenophtalein.
Larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih senyawa yang terdispensi sebagai molekul, atom atau ion dengan komposisi yang bervariasi atau biasa dikatakan campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut.
Titrasi asam basa adalah titrasi yang melibatkan reaksi netralisasi dimana asam bereaksi dengan sejumlah ekivalen basa. Kurva titrasi dibuat dengan memplot pH larutan sebagai fungsi dari volume titran yang ditambahkan. Titran selalu merupakan asam atau basa kuat, sedangkan analit bisa berubah basa atau asam kuat ataupun basa atau asam lemah 
Indikator adalah suatu asam atau basa, maka jumlah yang harus ditambahkan hendaknya sesedikit mungkin, sedemikian rupa sehingga tidak mempengaruhi pH dan titran yang menyebabkan terjadinya perubahan sedikit. Dengan demikian indikator biasanya dibuat dengan konsentrasi beberapa persen saja dan ditambahkan sekitar 2-3 tetes ke dalam larutan yang titrasi. 
Campuran asam basa dapat dititrasi secara bertahap bila ada perbedaan yang mencolok. Di sini harus ada perbedaan Ka sedikitnya 104. Bila campuran dua asam kuat dititrasi bersamaan, maka tidak akan ada perbedaan dengan titrasi asam kuat tunggal, sehingga hanya satu titik ekivalen. Hal yang sama juga terjadi untuk campuran asam lemah jika harga kedua Ka – nya tidak jauh berbeda. Titrasi dalam pelarut bukan air asam dan basa dengan tetapan ionisasi kurang dari 10-7 dan 10-8 terlalu lemah untuk dititrasi secara akurat dalam larutan berair. Pelarut inert atau aprotik dan pelarut amfiprotik. Dengan pelarut amfiprotik, asam atau basa akan disesuaikan dengan kekuatan kation atau anion, dimana asam dan basa tersebut akan mengalami ionisasi sempurna. 

Diposting oleh Ranum on Selasa, 18 Maret 2014
categories: edit post

1 Responses to Belajar Titrasi Asam-Basa

  1. Unknown Says:
  2. kimia sangat membantu

     

Posting Komentar

Entri Populer

Free Website templatesfreethemes4all.comLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Blog templatesFree Web Templates