Islam merupakan
agama yang memiliki konsep rohmatallil alamin, dimana mengajarkan umatnya untuk
saling bertoleransi kepada sesama makhluk. bukan hanya untuk sesama orang
muslim saja melainkan juga kepada orang yang beragama non muslim, alam, hewan
dan lingkungan sekitar.
Toleransi beragama
sangat penting dalam agama islam dan setiap orang muslim seharusnya tertanam
dalam hati dan sanubari mereka mengenai toleransi. Apalagi orang muslim yang
hidup di NKRI yang mana Negara Indonesia terbentuk karena keberagamannya sepakat
untuk menjadi satu, semboyan dari NKRI yakni Bhineka tunggal ika yang
seharusnya dapat terjaga sampai kapanpun dan bukan hanya merupakan sebuah
kata-kata tanpa arti.
Toleransi yaitu
sikap saling menghargai antar sesama, keharmonisan islam akan terbentuk dan
terjaga bila umat islam memiliki sikap toleransi yang baik, toleransi beragama bukan berarti menduakan agama islam
yang kita percayai. Kita sebagai umat islam harus meyakini bahwa agama islam
merupakan agama paling benar yang mengajarkan kebenaran, namun disisi lain juga
tidak perlu menyalahkan agama lain, karena suatu agama yang samawi pasti tidak
mengajarkan umatnya untuk berbuat keburukan. Dapat diibaratkan seperti teori
atom, dalam perkembangannya pengertian dari atom bermacam-macam, mulai dari
teori atom yang diketahui bahwa atom merupakaan sesuatu yang tidak dapat
dibagi-bagi, sampai pada teori mekanika kuantum yang ternyata atom masih dapat
dibagi-bagi, sehingga kita menggunakan teori atom yang paling baru. Namun tetap,
teori atom yang lama juga benar dan menjadi perkembangan dari teori atom
selanjutnya. Atau dapat juga diibaratkan seperti jika ada beberapa orang ingin pergi ke suatu tempat yang sama, namun mereka memilih jalan yang berbeda-beda. Disini
satu orang dengan orang yang lain tidak boeh saling memaksakan untuk memilih jalan
yang sama, karena setiap orang memiliki pertibangan masing-masing atas
pilihannya.
Sama halnya dengan
agama, dahulu agama non islam wajib di ikuti namun setelah adanya agama islam
yang dibawa oleh nabi Muhammad sebagai rosulullah terakhir dan agama terakhir
maka islam-lah yang harus dipercaya untuk diikuti, jadi bukan berarti agama non
islam itu salah sehingga beranggapan bahwa agama islam yang paling benar. Toleransi tidak
sama dengan partisipasi, apalagi partisipasi yang berkaitan dengan akidah atau
keyakinan. Toleransi beragama yaitu dengan menghargai agama lain, dapat dicontohkan
seperti tidak mengganggu umat lain dalam beribadah, tidak menghujat agama lain
dan mengagung-agungkan agama sendiri sehingga menimbulkan sikap radikal.
Berbeda dengan partisipasi misalnya ikut
dalam peribadatan umat agama lain maka harmonisasi dalam islam tidak akan
terwujud. Karena jika seseorang ikut berpartisipasi kedalam agama lain maka
akan menyakiti pemeluk agamanya sehingga menyebabkan perpecahan ataupun
perselisihan. Jika partisipasi dilkukan maka perbuatan partisipasi itu, akan
berdampak besar dalam kehidupan sosial orang yang melakukan itu, karena hal
tersebut tidak lazim dikerjakan misalnya orang non muslim ikut ritual keagamaan
orang muslim seperti wudhu dan solat, pasti para pemeluk agama baik dari non
islam maupun islam yang mengetahui perbuatan tersebut menjadi bertanya-tanya “kenapa
orang tersebut melakukan itu”, dan
merasa dilecehkan agamanya yang akhirnya hanya akan menimbulkan perselisihan sehingga
keharmonisan tidak dapat tercapai. dan perbuatan itu bukan termasuk kedalam toleransi.
Dalam toleransi
juga harus memperhatikan tanggung jawabnya untuk menjaga nama baik dari agama
yang diikutinya sehingga keharmonisan dalam beragama akan dapat tercapai dan
menjauhi atau menghindari sikap menganggap bahwa hanya agama kita sendiri saja yang benar maka semua penganut
agama lain harus diserang dan dihancurkan dengan cara apapun, pelecehan
terhadap agama lain dan lain sebagainya yang menjurus pada perpecahan dan
perselisihan.
Keharmonisan selalu
di cita-citakan oleh setiap insan, oleh karena itu perlunya kerja sama antar
seluruh pihak untuk dapat mewujudkannya. Sikap saling menghargai, saling menghormati,
dan saling menjaga harus tertanam dalam sanubari semua pihak agar keharmonisan
dalam hal apapun dapat tercapai begitu juga dengan keharmonisan dalam beragama.